SEWAKTU.com - Aktivitas fisik dan olahraga memang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari menjaga kebugaran hingga mengurangi risiko penyakit kronis.
Namun, tak sedikit pula kasus kematian mendadak yang terjadi saat berolahraga, terutama pada individu yang memiliki gangguan jantung bawaan atau tersembunyi yang tidak terdeteksi sebelumnya.
Untuk itulah, skrining kesehatan jantung, terutama melalui MRI jantung, semakin disorot sebagai langkah pencegahan yang penting.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) jantung adalah salah satu metode pencitraan medis yang sangat akurat untuk mengevaluasi struktur dan fungsi jantung secara menyeluruh.
Pemeriksaan ini bisa mengungkap kondisi yang tak terlihat melalui pemeriksaan biasa, seperti EKG atau USG jantung.
MRI jantung mampu mendeteksi berbagai kelainan seperti kardiomiopati (penebalan otot jantung), fibrosis (jaringan parut), gangguan pembuluh darah, atau kelainan bawaan jantung yang dapat memicu henti jantung saat tubuh mengalami tekanan fisik tinggi, seperti ketika berolahraga intens.
Kondisi ini tidak hanya terjadi pada orang tua atau penderita penyakit jantung yang sudah diketahui. Bahkan, banyak kasus kematian mendadak saat olahraga terjadi pada anak muda dan atlet yang tampaknya sehat.
Karena itu, MRI jantung sebagai skrining preventif sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang:
Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau kematian mendadak
Mengalami nyeri dada, jantung berdebar, atau pingsan saat berolahraga
Ingin memulai program latihan intensif
Atlet profesional atau aktif di olahraga kompetitif
Melalui pencitraan yang detail, MRI jantung dapat membantu dokter mengidentifikasi potensi masalah sejak dini. Dengan deteksi yang cepat, pencegahan dan penanganan medis bisa dilakukan sebelum kondisi berkembang menjadi fatal.
Tak hanya itu, skrining jantung seperti MRI juga berfungsi sebagai langkah evaluasi keseluruhan kesehatan jantung, yang penting untuk menentukan seberapa aman seseorang berolahraga secara intens.