Bahkan hingga hari ini, Pancasila tetap menjadi pegangan dalam menghadapi dinamika sosial, politik, dan budaya di Indonesia. Nilai-nilainya mulai dari Ketuhanan hingga Keadilan Sosial – menjadi kompas moral yang menuntun perjalanan bangsa.
Sejarah Singkat Lahirnya Hari Kesaktian Pancasila
- 30 September 1965: Terjadi penculikan dan pembunuhan tujuh perwira TNI AD.
- 1 Oktober 1965: Pemerintah berhasil mengendalikan situasi dan menumpas pemberontakan PKI.
- 1 Oktober 1967: Hari Kesaktian Pancasila mulai diperingati secara nasional.
Sejak saat itu, setiap 1 Oktober diadakan upacara bendera di berbagai instansi sebagai bentuk penghormatan. Presiden RI biasanya memimpin upacara di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Baca Juga: Harhubnas ke-55, Sekda Ajat Tegaskan Pentingnya Transportasi Publik Murah dan Ramah Lingkungan
Peringatan 1 Oktober 2025: Momentum Refleksi
Meski bukan tanggal merah, peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 tetap dipandang penting. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk menjadikannya momentum refleksi atas pengorbanan para pahlawan revolusi.
Di era sekarang, tantangan bangsa mungkin berbeda – bukan lagi pemberontakan bersenjata, tetapi ancaman disintegrasi, polarisasi politik, hingga penyebaran hoaks di media sosial. Semua ini bisa menggerus persatuan bila tidak diimbangi dengan pemahaman nilai Pancasila.
Peringatan Lain pada 1 Oktober
Selain Hari Kesaktian Pancasila, ternyata 1 Oktober juga punya sejumlah peringatan internasional yang menarik:
- Hari Kopi Internasional – Dirayakan sejak 2014 untuk menghormati petani kopi dan budaya kopi dunia.
- Hari Vegetarian Sedunia – Kampanye hidup sehat dengan mengurangi konsumsi daging.
- Hari Lanjut Usia Internasional – Ditetapkan PBB pada 1990 untuk menghargai kontribusi para lansia.
- Hari Musik Internasional – Diinisiasi UNESCO sejak 1975, merayakan musik sebagai perekat budaya dunia.
- Hari Jalan Kaki ke Sekolah Internasional – Biasanya jatuh pada Rabu pertama Oktober, mendorong kesadaran lingkungan dan kesehatan anak.
Menariknya, meskipun beragam peringatan jatuh pada tanggal yang sama, pemerintah Indonesia hanya menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Kenapa Tidak Dijadikan Tanggal Merah?
Ada beberapa pertimbangan mengapa 1 Oktober tidak termasuk libur nasional:
• Efisiensi produktivitas → terlalu banyak libur bisa berdampak pada ekonomi.
• Peringatan historis, bukan keagamaan → sebagian besar tanggal merah di Indonesia terkait hari besar keagamaan.
• Fokus pada upacara, bukan liburan → Hari Kesaktian Pancasila lebih menekankan makna reflektif, bukan perayaan massal.
Baca Juga: Gubernur Jabar Tutup Sementara Tambang Parung Panjang, Ini Alasannya
Pentingnya Menanamkan Nilai Pancasila
Hari Kesaktian Pancasila sebaiknya dijadikan momen pendidikan karakter, terutama bagi generasi muda. Dengan memahami sejarah, mereka bisa lebih menghargai nilai-nilai kebangsaan.
Artikel Terkait
Resolusiweb Dorong Industri Periklanan Nasional Lewat Kolaborasi dengan Bentang Advertising
AXIS Nation Cup 2025 Jabodetabek Rampung, Enam Tim Pastikan Tiket ke Grand Final
Rudy Susmanto Pimpin Upacara Harhubnas 2025, Pemkab Bogor Teken MoU Angkutan Massal ELRT
Pemkab Bogor Tegaskan Komitmen Bangun Transportasi Terintegrasi, Rudy Susmanto: Untuk Masa Depan Indonesia..
Harhubnas ke-55, Sekda Ajat Tegaskan Pentingnya Transportasi Publik Murah dan Ramah Lingkungan
Gubernur Jabar Tutup Sementara Tambang Parung Panjang, Ini Alasannya
Harga Emas Antam Hari Ini di Pegadaian Masih Stabil, Dibanderol Rp 2.290.000 per Gram Loh