SEWAKTU.com - Banyak orang mengira bahwa perselingkuhan adalah alasan utama perceraian dalam rumah tangga. Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa ada faktor lain yang lebih sering menjadi penyebab utama berakhirnya pernikahan.
Perselingkuhan memang menjadi masalah besar, tetapi banyak pasangan yang sudah mengalami berbagai konflik lain sebelum salah satu dari mereka berselingkuh.
Jadi, apa sebenarnya penyebab utama perceraian? Simak penjelasannya berikut ini!
1. Kurangnya Komunikasi yang Efektif
Komunikasi adalah fondasi utama dalam pernikahan. Banyak pasangan bercerai bukan karena perselingkuhan, tetapi karena tidak bisa berkomunikasi dengan baik satu sama lain.
Ketika pasangan tidak bisa berbicara secara terbuka tentang perasaan, harapan, atau masalah mereka, kesalahpahaman mulai muncul.
Salah satu pihak bisa merasa diabaikan, tidak dihargai, atau bahkan tidak dicintai lagi. Lama-kelamaan, hubungan menjadi dingin, penuh konflik, dan akhirnya hancur.
Banyak pasangan yang berujung bercerai karena mereka tidak mampu menyelesaikan konflik kecil secara dewasa. Alih-alih berdiskusi dengan kepala dingin, mereka memilih untuk saling diam, menyalahkan, atau bahkan menghindari pembicaraan serius.
2. Masalah Keuangan yang Berlarut-larut
Keuangan adalah salah satu faktor terbesar yang memicu perceraian. Masalah finansial bisa menimbulkan stres yang luar biasa dalam rumah tangga, terutama jika pasangan memiliki perbedaan cara dalam mengatur keuangan.
Beberapa alasan keuangan yang sering memicu perceraian antara lain:
- Perbedaan gaya hidup (misalnya, satu pasangan suka menabung, sementara yang lain suka boros).
- Utang yang menumpuk hingga membuat stres dalam keluarga.
- Kurangnya transparansi keuangan, seperti menyembunyikan penghasilan atau pengeluaran.
- Beban finansial yang terlalu berat, misalnya karena biaya hidup yang tinggi atau kehilangan pekerjaan.
Jika pasangan tidak bisa berdiskusi secara sehat tentang keuangan, permasalahan ini bisa menjadi pemicu utama perceraian.