Hari Babat Sedunia pertama kali digagas oleh Tripe Marketing Board di Inggris pada tahun 2012.
Tanggalnya diambil dari catatan harian Samuel Pepys, seorang penulis Inggris yang pada 24 Oktober 1662 menulis tentang “hidangan babat paling lezat yang saya buat sendiri.”
Perayaan ini bertujuan membangkitkan kembali minat terhadap hidangan tradisional berbahan dasar babat, yang ternyata kaya gizi dan memiliki nilai budaya tinggi di banyak negara termasuk Indonesia, yang punya berbagai kuliner babat seperti sate babat, gulai babat, hingga nasi babat Madura.
Tanggal 24 Oktober bukan sekadar angka di kalender. Ia menjadi simbol penghargaan, harapan, dan kenangan, dari dedikasi dokter yang menyelamatkan nyawa, semangat global menjaga perdamaian, perjuangan melawan penyakit mematikan, hingga cinta terhadap warisan kuliner.
Satu tanggal, banyak cerita. Itulah indahnya sejarah selalu menyatukan kita dalam satu momen penuh makna.***