Selain itu, menjaga daya tahan tubuh juga menjadi kunci utama. Caranya dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, memperbanyak sayur dan buah yang kaya vitamin C, istirahat yang cukup, serta rutin berolahraga ringan.
“Bagi yang sering beraktivitas di luar ruangan, usahakan selalu membawa air minum agar tidak dehidrasi dan menjaga saluran pernapasan tetap lembab,” ujarnya.
Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau untuk memperhatikan lingkungan kerja dan sekolah yang sering menjadi tempat penyebaran virus pernapasan. Ventilasi yang buruk dan sirkulasi udara yang minim dapat mempercepat penularan penyakit.
“Jika merasa tidak enak badan, sebaiknya istirahat di rumah dulu. Jangan memaksakan diri beraktivitas di tempat ramai, karena bisa menularkan ke orang lain,” tutur dr. Rahmawati.
Di sisi lain, pemerintah melalui dinas kesehatan daerah juga terus mengingatkan pentingnya vaksinasi influenza tahunan bagi kelompok rentan, seperti tenaga kesehatan, anak-anak, dan lansia. Vaksin ini dapat membantu mengurangi risiko terkena flu berat dan komplikasi yang menyertainya.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan di musim batuk dan pilek seperti sekarang, diharapkan angka kasus infeksi saluran pernapasan bisa ditekan.
“Jangan tunggu gejalanya memburuk baru ke dokter. Penanganan sejak dini adalah langkah terbaik untuk mencegah komplikasi,” pungkas dr. Rahmawati.
Musim hujan memang kerap membawa tantangan bagi kesehatan, namun dengan pola hidup yang sehat, disiplin menjaga kebersihan, dan kepedulian terhadap sesama, batuk dan pilek musiman bukan lagi ancaman serius. Karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. ***