Sewaktu.com -- Overthinking atau memikirkan hal-hal secara berlebihan ternyata tidak selamanya berdampak baik, lho.
Umumnya, overthinking ini biasa terjadi di sela-sela waktu senggang, seperti misalnya pada malam hari.
Malam hari merupakan waktu yang tepat bagi semua orang untuk beristirahat dan meringankan beban pikiran setelah sehari bekerja atau belajar, dan melakukan hal-hal produktif lainnya.
Baca Juga: Selalu Saling Terhubung, Ini Dia Cara Mengirim Pesan Melalui Mimpi
Overthinking atau berpikir mengenai hal secara berlebihan tersebut dapat menyebabkan stres. Diakibatkan dari tekanan pikiran yang berlebihan, dan memaksa kerja otak untuk memikirkan hal secara keras dan mendalam.
Selain itu, overthinking juga memberikan dampak buruk bagi tekanan psikologis, itu yang menjadi salah satu penyebab stres, di mana tekanan dari dalam diri yang tidak bisa diredam hingga pada akhirnya terlarut dalam pikiran yang kalut dan tidak menemui titik terang atau jalan keluar.
Dalam kondisi ini juga dapat menyebabkan anxiety atau gangguan kecemasan, seperti misalnya Anda selalu dan terus merasa cemas akan suatu hal yang belum tentu atau telah terjadi.
Baca Juga: Jangan Dibuang, Ini Manfaat Kulit Bawang
Memiliki rasa cemas tentu merupakan hal yang normal, tetapi apabila Anda merasakan kecemasan yang berlebihan dan sulit untuk dikendalikan, bisa jadi itu adalah anxiety atau gangguan kecemasan.
Maka dari itu, mengatur waktu istirahat dengan secara teratur juga sangat diperlukan, terlebih lagi jika Anda seringkali merasa overthinking.
Waktu istirahat tentu sangat diperlukan, selain relaksasi pada anggota tubuh, juga merelaksasi pikiran dan batin.
Baca Juga: Bisa Dicoba! 5 Cara Memutihkan Wajah Secara Alami Hanya Dalam 1 Hari
Apabila Anda merasa sulit untuk mengendalikan rasa overthinking Anda, sebaiknya dikonsultasikan, seperti misalnya pergi menemui konselor, atau membagi kisah dengan kerabat yang Anda percaya.
Itu juga menjadi salah satu hal yang diperlukan ketika Anda merasa overthinking yang terlalu berlebihan, agar tidak berdampak kepada fisik dan mental yang pada akhirnya menyebabkan stres atau gangguan kecemasan, dan tekanan psikologis lainnya.***