Tanah kuburan di Jepang tergolong mahal dan sulit. Akibat kesulitan tersebut banyak para lansia yang meminta agar abunya ditabur di laut saja atau di berbagai tempat lain. Maka dari itu, penyiapan tanah kuburan di Jepang perlu direncanakan sejak lama.
Selain itu, pemesanan peti mati bagi para lansia juga merupakan sesuatu yang penting. Bahkan sampai ada pameran peti mati yang disiarkan dan dikunjungi para lansia. Peti mati ini ditawarkan dengan berbagai model yang bisa dicoba oleh pengunjung.
Baca Juga: Si Enak Sempol Tempe Jadi Resep Masak Hari Ini Rabu 22 Desember 2021
3. Pesan batu nisan yang sudah dilengkapi nama
Pemesanan batu nisan juga menjadi salah satu hal yang disiapkan untuk menyambut kematian. Sebab batu nisan tergolong mahal, bahkan untuk bentuk yang simpel harganya bisa sampai ratusan juta rupiah.
Pemesanan batu nisan ini biasanya juga harus sudah dilengkapi dengan nama, supaya nantinya tidak ada yang direpotkan dengan mengeluarkan biaya tambahan untuk nama.
4. Menyiapkan upacara kematian
Di Jepang kamu tidak akan menjumpai tetangga atau sanak keluarga yang langsung mengurus segala hal yang berkaitan dengan kematian. Maka dari itu, pelaksanaan upacara pemakaman di Jepang harus diserahkan kepada funeral organizer.
Baca Juga: Kebiasaan yang Membuat Rambut Rontok Parah, Perhatikan Jangan Sampai Jadi Botak!
Tentunya hal tersebut harus dibayar dengan harga yang sangat mahal. Urusan kematian bagi masyarakat Jepang benar-benar direncanakan dengan matang.
5. Memesan pembaca doa
Bagi masyarakat Jepang, pemesanan pembaca doa untuk orang yang meninggal bahkan bisa dilakukan melalui online shop. Pesan untuk membacakan doa ini biasanya berkisar 35 ribu yen atau setara dengan 3,5 juta rupiah.
Meski begitu, pemesanan pembaca doa melalui telepon atau datang ke rumah pemuka agama juga masih bisa dilakukan. Itulah ke-5 persiapan yang dilakukan oleh lansia di Jepang untuk menyambut kematian mereka. Semoga informasi ini bermanfaat.***
Artikel ini ditulis Sewaktu.com lewat partner sindikasi konten Ayoindonesia.com yang ditulis Iit Lita Apriani dalam artikel berjudul “Unik, Begini Cara Mempersiapkan Kematian bagi Lansia di Jepang”