SEWAKTU.com - Kampanye anti rokok baik itu yang elektrik atau bukan memang kian marak. Ajakan menghentikan kebiasaan rokok kian gencar, ini untuk menyadarkan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan lingkungan.
Lalu rokok elektrik muncul, seolah-olah menjadi alternatif bagi perokok yang ingin berhenti merokok tembakau.
Banyak yang menilai, rokok elektrik lebih aman bagi kesehatan ketimbang rokok biasa (tembakau).
Baca Juga: Video Anggota GMBI Naik Maung Lodaya, Pas Diciduk Polisi Mewak Minta Ampun
Tidak heran jika banyak perokok yang beralih ke rokok elektrit. Namun sayang, rokok eletrik ini kemudian menjadi style dan digandrungi pria bahkan wanita.
Hal yang disayangkan ialah, adanya kelompok yang dulunya tidak merokok menjadi perokok elektrik. Mungkin karena alasan ingin dibilang keren.
Daily Mail menyebutkan rokok elektrik ini bekerja memanaskan semacam cairan dengan berbagai rasa sesuai dengan favorit Anda.
Baca Juga: Heboh! Video Sopir Bus Trans Jakarta Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Seorang Wanita Diatas Flyover
Yang perlu diingat ialah, cairan tersebut juga mengandung nikotin seperti rokok biasa namun mengeluarkan uap seperti asap rokok biasa.
Sebuah penelitian di Jepang menemukan bahwa uap rokok elektrik mengandung zat karsinogenik atau zat penyebab kanker seperti formaldehyde dan acetaldehyde.
Formaldehyde merupakan zat kimia yang ditemukan di dalam bahan bangunan dan balsem cair.
Zat ini meningkatkan risiko Anda untuk terkena kanker 10 kali lipat lebih tinggi dari rokok tembakau.
Baca Juga: Kode Redeem ML 28 Januari 2022, Amil Sekarang Hadiah Terbatas!