SEWAKTU.com - Kamu pernah gak merasa terlalu sibuk sampai kewalahan sendiri dengan jadwal harian kamu? Itu namanya toxic productivity.
Kalau kamu pernah atau seadng berada di posisi itu, berhati-hatilah. Secara tidak sadar, mungkin kamu terjebak dalam toxic productivity.
Seorang psikolog klinis dari Hampshire, Inggris, Dr. Julie Smith mengungkapkan bahwa toxic productivity merupakan sebuah obsesi untuk mengembangkaan diri.
Baca Juga: Kronologi Mobil Tabrak 7 Ojol di Harapan Indah Bekasi, Mobil dan Motor Ringsek Berat
Namun akan merasa sangat bersalah kalau tidak bisa melakukan banyak hal lantas menyalahkan diri.
Toxic productivity ini hadir dari kultur kita yang selalu menilai tinggi produktivitas sesuatu.
Hingga tak jarang kita kagum dengan orang-orang yang mempunyai beragam aktivitas dalam kesehariannya.
Hingga kita sering memuji mereka yang mampu begadang tiapmalam demi menyelesaiakan tugas mereka. Hadirnya budaya ini mendorong seseorang untuk melakukan lebih dan lebih.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 18 Maret 2022: Aldebaran dan Andin Jaga Perasaan Reyna, Elsa Akan Bebas
Sebenarnya ini tidak salah jika produktivitas mempunyai batasan, karena berbahaya jika produktivitas menomor dua kan kebutuhan dasar seperti kebutuhan makan, minum, berinteraksi, dan lainnya.
Produktivitass juga akan menjadi toxic ketika kita merasa bersalah jika istirahat sebentar atau melakukan hobi, dimana kita merasa bahwa itu merupakan hal yang tidak produktif.
Sebelum toxic productivity melanda kita, yuk kita kenali tanda-tanda dibawah ini.