Pelaku pembunuhan dalam peristiwa ini adalah para warga sipil dan oknum asing yang disebut ninja. Mereka muncul dengan memakai pakaian serba hitam dan kedapatan memakai portofon atau handy-talky ketika sedang melakukan aksinya.
Baca Juga: Ilmu Santet atau Ilmu Sihir, Tak Sedikit yang Mempercayainya!
Dalam tragedi ini, setelah dilakukan pendataan, ternyata banyak di antara para korban yang bukan merupakan dukun santet. Para korban yang berjatuhan adalah guru mengaji, dukun suwuk (penyembuh), dan tokoh-tokoh masyarakat seperti ketua RT atau RW.
Kasus santet di Banyuwangi ini sempat menyita perhatian Komnas HAM serta Menteri Pertahanan dan Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Wiranto, yang terjun langsung ke lokasi.
Baca Juga: Ciri Orang Memiliki Ilmu Santet, Hidup Menyendiri dan Tidak Bergaul Salah Satunya
Pada akhirnya, puluhan orang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka untuk menerima sanksi penjara. Sampai saat ini, belum dapat dipastikan dengan jelas apa motif yang ada di balik tragedi pembantaian dukun santet 1998 itu. Namun, sebagian menduga karena krisis moneter.
Peneliti tersebut mengungkapkan bahwa pada umumnya motif yang mendorong terjadinya pembunuhan tersebut adalah rasa dendam, iri, dan fitnah. Kalaupun ada motif ekonomi, kemungkinan hanya seputar masalah rebutan warisan tanah.***