"Ketika Anda secara jujur mengekspresikan emosi Anda dengan kata-kata yang kuat, Anda akan terlihat lebih jujur," kata Jay, yang tidak terlihat dalam penelitian tersebut.
Sementara, penggunaan kata-kata kasar yang lebih tinggi dikaitkan dengan lebih banyak kejujuran, penulis penelitian tersebut memperingatkan bahwa "temuan tidak boleh diartikan bahwa semakin seseorang menggunakan kata-kata kasar, semakin kecil kemungkinan dia akan terlibat dalam perilaku tidak etis atau tidak bermoral yang lebih serius."
3. Kata Kasar Meningkatan Toleransi Sakit
Menurut penelitian, jika Anda sedang melakukan olahraga intens, berkata kasar dapat membantu manambahkan kekuatan daripada jika anda menggunakan kata-kata "netral."
Penelitian ini juga menemukan bahwa orang yang berkata kasar sambil meremas hand vice mampu membuat mereka meremas lebih keras dan lebih lama.
Melontarkan kata-kata kasar tidak hanya membantu kehanan Anda. Jika jari Anda terjepit di pintu mobil, rasa sakit Anda mungkin berkurang jika anda mengatakan "sh*t" melainkan "shoot."
Studi lain juga menemukan bahwa orang yang berkata kasar saat mencelupkan tangan ke dalam air es, mereka merasakan sakit yang lebih sedikit dan mampu menahan tangan mereka di dalam air lebih lama daripada mereka yang mengucapkan kata-kata netral.
"Pesan utamanya adalah bahwa berkata kasar membantu Anda mengatasi rasa sakit," kata penulis utama penelitian tersebut dan psikolog Richard Stephens, dalam wawancara dengan CNN.
Stephens adalah dosen senior di Keele Univesrity di Staffordshire, Inggris, di mana dia memimpin Laboratorium Penelitian Psikobiologi.
Stephens mengatakan bahwa cara kerja dari hal tersebut adalah seperti ini: Memaki menghasilkan respons stres yang memulai refleks pertahanan tubuh kuno. Adrenalin meningkatkan detak jantung dan pernapasan, mempersiapkan otot untuk melawan atau lari.
Bersamaan dengan itu, ada reaksi fisiologis lain yang disebut respons analgesik, yang membuat tubuh lebih tahan terhadap rasa sakit.
"Itu akan masuk akal secara evolusioner karena Anda akan menjadi petarung yang lebih baik dan pelari yang lebih baik jika Anda tidak diperlambat oleh kekhawatiran tentang rasa sakit," kata Stephens.
"Jadi sepertinya dengan berkata kasar Anda memicu respons emosional dalam diri Anda, yang memicu respons stres ringan, yang disertai dengan pengurangan rasa sakit akibat stres," tambahnya.
Namun, berhati-hatilah jika Anda ingin memperpanjang olahrga Anda dengan cara mengutarkan kata-kata kasar.
Penelitian juga menemukan bahwa kata-kata kasar hilang kekuatannya jika Anda merasakan rasa sakit yang terlalu banyak.