Beberapa dari kita memang lebih banyak mengutarkan kata kasar daripada orang lain seperti orang yang lebih takut pada rasa sakit yang disebut "catastrophizers".
Menurut Stephens, orang yang mempunyai catastrophizers adalah seseorang yang mungkin memiliki luka kecil dan berpikir bahwa hal tersebut dapat mengancam nyawa dan akan mati dari luka kecil tersebut.
"Penelitian tersebut menemukan pria yang memiliki bencana yang lebih rendah tampaknya mendapatkan keuntungan dari kata kasar, sedangkan pria yang memiliki bencana yang lebih tinggi tidak. Sedangkan dengan wanita tidak ada bedanya," jelas Stephens.
4. Mengutarkan Kata Kasar Adalah Tanda Kreativitas
Mengutarkan kata kasar tampaknya berpusat di sisi kanan otak yaitu bagian otak yang sering disebut "otak kreatif".
"Kami tahu bahwa pasien yang mengalami stroke di sisi kanan cenderung menjadi kurang emosional, kurang dapat memahami dan menceritakan lelucon, dan mereka cenderung berhenti mengumpat meskipun sebelumnya mereka sering bersumpah," kata Emma Byrne, penulis buku "Swearing Is Good for You".
Penelitian tentang kata kasar dimulai pada zaman Victoria ketika dokter menemukan bahwa pasien yang kehilangan kemampuan berbicara masih dapat mengutarkan kata kasar.
"Mereka berkata kasar dengan sangat lancar," kata Byrne. "Teguran masa kecil, kata-kata kasar, dan istilah-istilah sayang -- kata-kata dengan kandungan emosional yang kuat yang dipelajari sejak dini cenderung disimpan di otak bahkan ketika semua bahasa kita hilang."
5. Melontarkan Kata Kasar Sebagai Pengganti Pukulan
Mungkin kami memilih untuk mengatakan kata kasar untuk memberikan keuntungan evolusioner yang dapat melindungi kita dari bahaya fisik, lata Jay.
"Seekor anjing atau kucing akan mencakar Anda, menggigit Anda saat mereka takut atau marah. Berkata kasar memungkinkan kita untuk mengekspresikan emosi kita secara simbolis tanpa melakukan sekuat tenaga," katanya. "
Dengan kata lain, saya bisa menunding seseorang atau mengatakan persetan dengan Anda di seberang jalan. Saya tidak harus menghadap ke wajar mereka."
Mengutuk kemudian menjadi bentuk agresi yang jauh, Jay menjelaskan, menawarkan kesempatan untuk mengungkapkan perasaan dengan cepat sambil menghindari akibatnya.
"Tujuan berkata kasar adalah untuk melampiaskan emosi saya, dan ada keuntungannya karena memungkinkan saya untuk mengatasinya," katanya. "
Dan kemudian itu mengkomunikasikan dengan sangat mudah kepada para pengamat seperti apa keadaan emosi saya. Ia memiliki keuntungan efisiensi emosional - sangat cepat dan jelas."***
Artikel Terkait
6 Ciri Pria Selingkuh Menurut Psikologi, Perhatikan Ciri Ini dan Pastikan Kebenarannya
Ciri Wanita Selingkuh Menurut Psikologi, Sebenarnya Apa Alasan Wanita Selingkuh?
6 Ciri Istri Selingkuh Menurut Psikologi, Meminta Hal-hal Baru di Kamar Salah Satunya
9 Ciri Suami Selingkuh Menurut Psikologi, Jika Suami Bersifat Impulsif Kalian Patut Curiga!
5 Ciri Orang Selingkuh Menurut Psikologi, Perhatian Sangat Kurang Salah Satunya