lifestyle

Psikologi Orang Mudah Marah, Yuk Kenali Marah yang Wajar dan Intermittent Explosive Disorder (IED)

Jumat, 30 September 2022 | 23:39 WIB
Ilustrasi Psikologi Orang Mudah Marah, Yuk Kenali Marah yang Wajar dan Intermittent Explosive Disorder (IED). (Foto/Pinterest.)

SEWAKTU.com - Ini dia Psikologi orang mudah marah. Seringkali dalam hidup kita, kita menghadapi orang-orang yang menyebalkan sehingga kita merasa terpancing dan ikut menjadi kesal. Kadang, situasi-situasi negatif yang kita hadapi dapat membuat kita juga merasakan emosi negatif, misalnya rasa marah.

Apa yang biasanya anda lakukan ketika kalian marah? Apakah berbicara dengan nada tinggi? Memaki orang lain di sekitar kalian? Atau membanting barang dan merusaknya? Yuk, kenali perbedaan marah yang wajar dan Intermittent Explosive Disorder (IED).  Lantas, seperti apa Psikologi orang mudah marah?

Saat kita mengalami hari atau keadaan yang melelahkan, menyebalkan, dan bertemu dengan orang-orang yang tidak menyenangkan, sangat wajar jika kita jadi merasa kesal dan jengkel. Simak selengkapnya Psikologi orang mudah marah.

Baca Juga: 5 Psikologi Pacar Selingkuh, Perselingkuhan Terjadi Karena Ada Kesempatan! Waspadalah!

Kita menjadi lebih sensitif dan mudah terpancing akan hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu terlalu kita risaukan. Respon ini merupakan respon yang wajar ketika kita menjadi lebih sensitif, marah, dan kesal setelah mengalami suatu hal yang buruk.

Namun perlu diketahui, ada beberapa respon yang dapat digolongkan sebagai hal yang tidak wajar dan bisa membahayakan, misalnya berteriak, membentak, merusak benda, atau bahkan memukul orang atau benda. Respon yang tidak wajar ini dapat mengarah pada Intermittent Explosive Disorder.

Intermittent Explosive Disorder merupakan sebuah gangguan saat seseorang mengalami kegagalan dalam mengontrol rasa marahnya dan memiliki dorongan-dorongan untuk bertindak secara kasar. Saat ada masalah, bahkan masalah kecil sekalipun, amarahnya dapat “meledak-ledak”.

Baca Juga: Psikologi Orang Selingkuh, Pahami Mengapa Dampak dan Mencegah Selingkuh Disini!

Ada agresi yang timbul, baik itu agresi secara verbal maupun fisik. Agresi verbal yang timbul dapat berupa berteriak, membentak, mengumpat atau berkata-kata kotor, menghina, dan sebagainya.

Agresi non-verbal yang muncul dapat berupa perilaku merusak, menyakiti, memukul, dan sebagainya. Perilaku agresi ini tidak dapat dikontrol. Perilaku ini juga sulit diprediksi karena dapat muncul sewaktu-waktu bahkan jika masalah yang dihadapi sebenarnya bukan masalah yang besar.

Penderita Intermittent Explosive Disorder juga biasanya mengalami gejala fisik sebagai akibat dari ledakan amarahnya, seperti sakit kepala, sulit bernafas, tremor, dan sebagainya.

Gangguan ini dapat muncul akibat berbagai macam faktor, yaitu faktor biologis dan faktor lingkungan. Faktor biologis yang dimaksud adalah adanya abnormalitas pada fungsi otak yang mengatur emosi yaitu amigdala.

Fungsi amigdala yang tidak dapat bekerja dengan baik dalam mengatur emosi, dapat membuat emosi yang dirasakan seseorang menjadi tidak stabil sehingga rentan meledak-ledak. Tak hanya faktor biologis, faktor lingkungan juga memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk kepribadian seseorang.

Cara seseorang mengekspresikan emosi juga merupakan salah satu ciri kepribadian. Anak-anak yang sedari kecil tidak dibiasakan untuk mengekspresikan emosi marah dengan tepat, maka saat ia dewasa, ia juga jadi rentan meledak-ledak karena tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan rasa marahnya.

Halaman:

Tags

Terkini