SEWAKTU.com, SERING kali atas nama cinta membutakan banyak pasangan yang terkadang rela tidak dihargai, dikasari berkali-kali hingga terjebak dalam toxic relationship alias hubungan yang tak sehat.
Berada dalam toxic relationship sangatlah tidak bagi bagi siapapun. Karena secara akan merusak psikis dan menimbulkan trauma yang mendalam akibat patah hati.
Semua orang percaya bahwa setelah setiap patah hati, seseorang akan meninggalkan sebagian dari dirinya dengan orang tersebut, dan seseorang mungkin tidak akan pernah mendapatkan bagian itu kembali.
Namun, seiring berjalannya waktu, kekosongan itu akan sembuh dan dapat diisi dengan kebahagiaan. Meskipun pengalaman, ingatan, pikiran, emosi, air mata, dan tawa mungkin selalu tertinggal dengan seseorang di masa lalu yang pernah ada di hidupnya.
Baca Juga: Buat Apa Menjalin Hubungan Lama Jika 3 Tanda Ini Buktikan Kamu Hanya Dipermainkan
Hal tersebut adalah bagian pengalaman manusia dan perjalanan untuk menemukan cinta sejatinya. Mencintai diri sendiri adalah langkah terpenting dalam suatu hubungan, dan tahu kapan harus meninggalkan suatu hubungan yang tidak sehat.
Hubungan dapat menghabiskan banyak ruang mental dan emosional kita dan ketika mereka salah, menyebabkan seseorang akan selalu overthinking. Mereka dapat menyebabkan rasa sakit yang tak terukur.
Lalu bagaimana sih caranya agar bisa terhindar dari hubungan yang tidak sehat? Berikut tips dari yang dilansir dari psychologytoday.com;
1. Mencari bantuan
Orang-orang dalam hubungan yang tidak sehat pasti membutuhkan bantuan dari teman atau keluarga.
Perubahan merupakan sebuah proses dan bukan hanya sebuah keputusan. Orang sering kembali ke hubungan tersebut kadang-kadang karena sudah terlalu sayang dan juga karena nyaman. Mereka tidak mengenal persona lain kecuali diri mereka yang hancur.
Inilah sebabnya mengapa pagar dan tembok sering mengelilingi tempat perlindungan perempuan. Mereka ada di sana untuk memungkinkan penghuni merasa aman dan mulai sembuh.
Baca Juga: Tips Agar Hubungan LDR Tetap Mesra, Biar Jauh Dari yang Namanya Kata Putus
Ingatlah bahwa Anda mungkin perlu mencari bantuan beberapa kali atau untuk jangka waktu yang lama, dan hal tersebut tidak masalah.
Orang-orang dalam hubungan tersebut membutuhkan penyembuhan, sebuah proses yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Temukan teman, anggota keluarga, atau seseorang yang profesional yang mendukung untuk membantu Anda melalui proses penyembuhan. Tetapi jika seseorang dilecehkan secara fisik, verbal, atau seksual dalam suatu hubungan, harus segera keluar dan mencari bantuan.
2. Ekspresikan Perasaan
Penting untuk mengungkapkan perasaan kita kepada orang yang berada dalam hubungan tersebut, apakah itu teman, rekan kerja, anggota keluarga, atau orang penting lainnya. Percakapan tersebut memang sering menjadi panas yang berujung emosi.
Jika orang lain mudah marah atau sangat emosional, mungkin hal yang dapat dilakukan adalah menuliskan perasaannya. Jika orang tersebut bisa berfikir dewasa secara emosional, mungkin percakapan langsung mungkin cara yang tepat dan yang terbaik. Hal terpenting untuk menyatakan bagaimana perasaan orang tersebut kepada kita tanpa menuduh atau menyalahkan. Untuk memulai percakapan yang netral.
Baca Juga: Menjalin Kisah Cinta dengan 5 Zodiak Ini Dijamin Hubungan Kamu Bakal Awet
Mengekspresikan apa yang Anda katakan dalam catatan atau bahkan pesan teks dapat memberi orang lain waktu untuk memikirkan apa yang di katakan dan tanggapi.
Ingatlah bahwa kita tidak dapat mengontrol bagaimana orang lain merespon, tetapi Anda dapat mengontrol bagaimana kita mendekati ekspresi perasaan. Mungkin pasangan yang toxic akan menjadi defensif atau marah dan membuat pilihan untuk meninggalkan hubungan, atau mungkin dia akan mencoba menebus kesalahan.
Terlepas dari tanggapan mereka, mengungkapkan perasaan Anda adalah langkah penting untuk memperbaiki atau meninggalkan hubungan.
3. Membuat Keputusan
Setelah mengungkapkan perasaan, kita dapat mengambil putuskan apakah hubungan ini layak untuk diperjuangkan, atau lebih baik diselesaikan.
Pikirkan tentang bagaimana orang itu merespon ketika setelah kita mengungkapkan perasaan. Apakah dia defensif? Apakah dia menyalahkanmu? Apakah mereka membuat alasan, atau mengabaikan Anda? Ini adalah tanda-tanda bahwa Anda harus meninggalkan hubungan dan memperbaiki diri sendiri.
Baca Juga: Memperbaiki Hubungan dengan Pasangan Bisa dengan Meditasi, Berikut Caranya
Jika orang tersebut menerima keputusan dan meminta maaf, atau setuju bahwa ada masalah besar dan perlu mencari bantuan, mungkin hubungan tersebut layak untuk diperjuangkan. Orang tersebut mungkin mendapat manfaat dari pergi ke terapi atau mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan kesadaran diri dan wawasan tentang perilaku beracunnya.
Penting untuk tidak membiarkan orang tersebut mengulangi perilakunya tersebut.
4. Melakukan Hal-hal Positif
Jika telah membuat keputusan, apakah akan meninggalkan atau memperbaiki suatu hubungan, penting untuk mengelilingi diri dan melakukan dengan hal-hal positif dan mempraktikkan perawatan diri.
Habiskan waktu bersama orang-orang yang membuat Anda merasa baik seperti teman ataupun keluarga, atau melakukan hal seperti makan makanan favorit, pergi ke tempat ibadah, habiskan waktu di luar bersama teman atau pun keluarga, atau lakukan apa pun yang membuat diri menjadi senang.
Mengalami masa-masa sulit dalam suatu hubungan dapat menyebabkan stres yang tak terujung. Sangat penting untuk mencoba mengganti pikiran negatif itu dengan pikiran yang positif.
5. Tetap Berpegang Teguh dengan Keputusan yang Diambil
Seringkali setelah meninggalkan seseorang, akan mulai muncul perasaan merindukan orang tersebut. Itu hal yang normal. Sangat mudah bagi pikiran kita untuk mengingat saat-saat indah dan melupakan bagian buruk dari suatu hubungan.
Baca Juga: Doa Ketika Akan Melakukan Hubungan Suami Istri Menurut Agama Islam
Mungkin pernah terpikir dan berharap seseorang yang telah meninggalkan kita akan kembali dalam hidup kita, tetapi ingatlah bahwa Anda mengambil keputusan ini setelah melalui proses yang panjang dan penuh pertimbangan.
Tetap pada keputusan Anda dan ingat bahwa itu dibuat untuk memperbaiki Anda dan hidup Anda.
Mungkin akan membantu jika teman, anggota keluarga, atau seseorang yang profesional yang sangat suportif dan tetap bertanggung jawab.
Ketika merasakan dorongan untuk mengizinkan orang tersebut itu kembali ke dalam hidup Anda, hubungi orang terdekat Anda, atau keluarkan daftar yang ditulis yang menjelaskan mengapa Anda merasa dirugikan. Tetap kuat dan teguh pada keputusan. ***