Semakin banyak gas yang terakumulasi di pusat, itu menjadi lebih padat dan tekanan meningkat. Ini menyebabkannya memanas dan mulai bersinar.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa: Kroasia, Spanyol dan Serbia Dapatkan Tiket Ke Qatar
Gravitasinya terus menarik gas dan debu, semakin meningkatkan massa dan demikian pula tekanan dan suhunya.
Akhirnya, pusatnya mencapai jutaan derajat celcius, cukup panas untuk memadukan inti hidrogen dan menghasilkan energi yang kuat.
Panas yang dihasilkan fusi nuklir menyebabkan gas di pusat Bintang mengembang, memberikan tekanan keluar. Saat keseimbangan hidrostatik tercapai, sebuah Bintang terlahir.
Baca Juga: Seperti Apa Hasil Benchmark Qualcom Snapdragon 898? Hasilnya Diluar Dugaan!
Fusi nuklir memberi kekuatan pada Bintang sampai suatu saat akhirnya kehabisan bahan bakar dan mati.
Sebagian besar Bintang terbentuk dalam kelompok-kelompok padat yang disebut gugus Bintang (star clusters), yang darinya mayoritas dikeluarkan.
Variasi Bintang
Bintang bervariasi dalam hal sebagai berikut:
1. Massa
2. Ukuran
3. Suhu
4. Warna
5. Luminositas
6. Usia
7. Jarak dan bumi
8. Orbit.***
Artikel Terkait
Selain Bintang Benda Apa Saja Sih yang Ada di Luar Angkasa? Ini Jawabannya
Manfaat Luar Biasa Sinar Matahari Pagi untuk Kesehatan Tubuh Manusia, Ternyata Bisa Cegah Penyakit Kanker
Innalillahi, Matahari Bakal Terbit Dari Arah Barat? Begini Penjelasan NASA
TERUNGKAP! Ini Dia Alasan Kenapa Matahari Terbit Lebih Awal Pada 22 Desember 2021 Mendatang
Inilah Pengertian Tata Surya dan Isi Alam Semesta Termasuk si Penerang Matahari