SEWAKTU.com - Sebuah studi dari Stanford University mengungkapkan bahwa kompor gas jauh lebih merusak lingkungan.
Bahkan, kompor gas bisa memicu asma dan penyakit pernapasan lainnya.
Menurut peneliti, kompor gas mengeluarkan hidrokarbon metana, baik ketika dinyalakan maupun dalam keadaan mati.
Selama periode 20 tahun, metana yang keluar dari kompor gas bisa menyebabkan kerusakan iklim yang sama dengan 500 ribu mobil bertenaga gas.
Tidak hanya terhadap iklim, efek metana pada pemilik rumah juga bisa sangat mengkhawatirkan.
Merujuk pada data dari studi ditemukan bahwa keluarga yang tidak menggunakan penghisap asap dapur (range hood) atau memiliki ventilasi buruk saat menggunakan kompor gas.
Hal itu bisa melampaui tingkat keamanan nitrogen dioksida dalam hitungan menit.
"Ada dorongan yang semakin besar bagi pemilik rumah untuk mengganti kompor gas mereka dengan model listrik, tetapi ini adalah perjuangan yang berat. Kompor gas dinilai lebih cepat panas dan memudahkan memasak di rumah," kata peneliti seperti dilansir dari laman Fortune.
Baca Juga: 10 Cara Merawat Wajah agar Cantik Alami, Bisa dengan Kuning Telur Loh
Tidak hanya di Indonesia, kompor gas juga masih populer di kalangan warga Amerika.
Peneliti mencatat, lebih dari 40 juta rumah di seluruh AS masih menggunakan kompor gas.
Studi Stanford termasuk studi skala kecil karena mengukur emisi kompor gas dari 53 rumah di tujuh county California.
Namun hasilnya diekstrapolasi untuk menunjukkan dampak yang lebih besar.
Artikel Terkait
77 TB Data Peneliti Hilang Akibat Bug Pada Perangkat Lunak Kyoto University
Benar Nggak Sih Jika Sering Melamun Dapat Tingkatkan Kinerja Otak? Nih Penjelasan Peneliti
Menurut Peneliti Ternyata Pemicu Terjadinya Perceraian Pada Pasangan Seperti Ini
Peneliti Ungkap Ciri-ciri Gejala Covid-19 Varian Omicron Bagi yang Telah Divaksinasi
Peneliti Ungkap Tiga Bagian Tubuh Ini Bisa Jadi Gejala Covid-19 Varian Omicron