SEWAKTU.COM - Bahasa Jaksel. Turut memeriahkan Indonesia Writers Festival 2019 yang diadakan di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Ivan Lanin hadir untuk memberikan inspirasi seputar komunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Ivan Lanin merupakan seorang pejuang bahasa Indonesia. Menurut Ivan, generasi muda cenderung memanfaatkan sosial media sebagai wadah untuk menjalin komunikasi, makanya gak heran banyak di antara generasi muda lebih banyak yang menggunakan bahasa informal atau Bahasa Jaksel daripada bahasa formal.
Lalu bentuk komunikasi yang seperti apa sih yang seharusnya digunakan oleh generasi muda saat ini? Bahasa Jaksel termasuk kah? Yuk kita cari tahu. Pada dasarnya bahasa Indonesia memiliki ragam formal dan informal.
Baca Juga: Bahasa Jaksel 2022, Amankah Untuk Perkembangan Anak?
Hal inilah yang menjadi masalah terbesar bagi generasi millennial maupun Gen Z. Pola komunikasi sosial media seperti WhatsApp, Instagram, Facebook dan lainnya dianggap jauh lebih mudah dan biasa dilakukan, sehingga sama sekali tidak merasa canggung saat melakukannya.
Lain halnya, ketika menggunakan ragam formal dalam kegiatan sehari-hari, akan terasa kaku bahkan aneh. Artinya generasi muda tidak ada masalah dengan ragam in formal karena mampu berkomunikasi dengan baik, namun saat mempraktikkan ragam formal akan cenderung gagap.
Oleh sebab itu, sebagai pejuang bahasa Indonesia, Ivan Lanin terus menggunakan bahasa formal yang lebih santai namun tidak mengurangi esensi kata tersebut dalam setiap cuitan twitternya.
Baca Juga: Bahasa Jaksel, Bahasa Gaul Overrated Anak Tongkrongan Jaksel
Banyak yang mengatakan bahwa semakin dekat hubungan maka komunikasi akan terasa lebih santai dan informal. Hal ini benar nyata terjadi di lingkungan sosial, pada dasarnya ragam sosial memiliki beberapa tingkatan yang perlu dipahami.
Pertama ragam baku (kitab suci dan undang-undang), ragam resmi (penulisan skripsi), ragam percakapan (seminar dan rapat), ragam akrab (komunikasi dengan keluarga dan teman). Sebenarnya yang paling kita butuhkan saat ini adalah keterampilan seseorang untuk mempergunakan ragam bahasa apa sesuai kondisi dan situasi.
Bahasa Jaksel atau 'gado-gado' merupakan bentuk komunikasi yang menggabungkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Sejak pertengahan tahun 2017, bahasa 'gado-gado' ini terus digunakan oleh deretan anak 'gaul' dan terus bergulir hingga saat ini.
Baca Juga: Fenomena Bahasa Jaksel, Fenomena Ini Disebut Code Mixing Begini Penjelasannya
Penamaan Jaksel sendiri merupakan singkatan Jakarta Selatan sebagai daerah yang konsumtif. Sebagian besar orang Indonesia umumnya masih belum berani secara lugas untuk mengungkapkan atau menggambarkan apa yang sedang dirasakannya dengan kata-kata.
Untuk memulai kebiasaan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar memang dibutuhkan pemahaman dan konsistensi. Oleh sebab itu, kita bisa melatih kemampuan berbahasa kita sejak dini.***
Artikel Terkait
Bahasa Jaksel 2022, Begini Menurut Dosen Studi Bahasa Unair
Bahasa Jaksel, Fenomena Sosial Greget yang Which is Diciptakan Anak Muda Overwhelm
Fenomena Bahasa Jaksel, Fenomena Ini Disebut Code Mixing Begini Penjelasannya
Bahasa Jaksel, Bahasa Gaul Overrated Anak Tongkrongan Jaksel
Bahasa Jaksel 2022, Amankah Untuk Perkembangan Anak?