Lokasinya berada di tengah perkampungan yang dekat dengan desa persawahan, sehingga menjadikan suasana disana menjadi tenang dan sejuk khas pedesaan.
Tempat ini sering mendapat kunjungan wisatawan, baik untuk beribadah maupun rombongan non-Buddhis, terutama hari libur sekolah yang banyak dikunjungi oleh para pelajar
Pihak pengelola vihara cukup terbuka menerima kedatangan rombongan darimanapun dan akan memberikan informasi tentang hal-hal yang terkait dengan keberadaan tempat ini.
Untuk menuju lokasi desa Bejijong bisa menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum, misalnya bus karena lokasinya mudah dijangkau dan dekat dengan jalur jalan raya lintas Provinsi Jawa Timur.
5. CANDI MINAK DJINGGO
Situs Candi Minak Jinggo berada di sebelah Timur salah satu situs legendaris peninggalan Kerajaan Majapahit, yaitu Kolam Segaran, tepatnya di Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto – Atau sekitar 100 meter di sebelah Selatan makam atau petilasan Putri Campa.
Berbeda dengan kebanyakan candi di kawasan Cagar Budaya Nasional Trowulan yang menggunakan bahan batu bata merah, Candi Minak Jinggo memiliki susunan yang memadukan antara batu andesit dengan batu bata merah. Hal tersebut merupakan satu-satunya di kawasan cagar budaya ini.
Pada candi yang juga disebut sebagai “Sanggar Pamelengan” ini ditemukan 2 buah arca yang menggambarkan Mahakala atau Bairawa dengan ciri-ciri berwajah raksasa, mata melotot, bertaring, bersanggul ular, dan tangan kanan memegang pisau belati, dan sebuah arca Kala Makara.
Ketiganya kini disimpan di Museum Trowulan, Mojokerto. Selain itu, ditemukan juga sebuah arca Garudha, yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai arca Minak Jinggo.
Merujuk pada motif dan model relief candi yang masih tersisa, para ahli pun menyimpulkan bahwa Candi Minak Jinggo ini adalah peninggalan Kerajaan Majapahit.
Candi Minak Jinggo terdiri dari dua bagian. Bagian utama berupa susunan bata merah yang menyerupai labirin.
Di tengahnya terdapat tempat mirip altar yang diyakini sebagai tempat ritual khusus untuk Raja Hayam Wuruk dan atau keluarga Kerajaan Majapahit.
Di altar ini juga ditemukan rahang kepala naga yang hingga saat ini masih berada di tempat ditemukan. Di bagian kedua, terdapat tumpukan batu andesit di sisi barat bangunan utama candi.
Meski proses ekskavasi belum selesai dan para ahli juga belum dapat menentukan bentuk sebenarnya dari Candi Minak Jinggo, namun candi ini tetap dapat dikunjungi.
Artikel Terkait
Wisata Alam Populer di Mojokerto, Wisata yang Sangat Disarankan Untuk Dikunjungi
Wisata Alam Terbaru Kawasan Mojokerto, Dijamin Kalian Akan Puas Berwisata Disini
Daftar Wisata Alam Terbaik di Mojokerto, Memiliki Keindahan yang Luar Biasa
Wisata Alam Mojokerto Terdekat, Tempatnya Sejuk dan Pemandanganya Keren
Lebih Dekat dengan Curug Barong, Wisata Curug di Bogor yang Menyimpan Keindahan Alam Tak Tertandingi