Sejumlah faktor lingkungan yang negatif diduga dapat menimbulkan gangguan kepribadian ini. Contohnya, riwayat pelecehan dan penyiksaan semasa kecil, atau dicampakkan oleh orangtua.
Genetik
Menurut beberapa penelitian, gangguan kepribadian dapat diturunkan secara genetik.
Kelainan pada otak
Menurut penelitian, pengidap BPD memiliki perubahan struktur dan fungsi pada otak, terutama pada area yang mengatur impuls dan emosi.
Pada pengidap BPD juga diduga terdapat kelainan fungsi dari zat kimia otak atau neurotransmitter yang berperan dalam pengaturan emosi.
Ciri kepribadian tertentu
Beberapa tipe kepribadian lebih berisiko untuk mengalami BPD misalnya, kepribadian agresif dan impulsif.
Baca Juga: 6 Psikologi Suami Selingkuh, Para Istri Harus Waspada!
Faktor-faktor di atas dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami BPD. Namun, bukan berarti seseorang pasti akan mengalami gangguan kepribadian BPD jika memiliki faktor risiko tersebut. BPD juga tidak mustahil dialami oleh seseorang yang tidak memiliki satu pun dari faktor risiko di atas.
Di samping itu, jika tidak mendapatkan pengobatan yang sesuai, pengidap Borderline Personality Disorder (BPD) berisiko mengganggu berbagai aspek dalam kehidupan pengidap.
Gangguan BPD bisa menyebabkan pengidapnya kesulitan dan mengalami hubungan sarat konflik, sehingga mengakibatkan stress, depresi, penyalahgunaan obat terlarang, gangguan kecemasan, hingga keinginan bunuh diri.***
Artikel Terkait
10 Psikologi Cinta Pria, Jatuh Cinta Merupakan Perasaan Kuat yang Luar Biasa
5 Psikologi Cinta Wanita, Wanita Butuh Kepastian Salah Satunya
Psikologi Cinta Pria dan Wanita, Cinta Merupakan Emosi Dasar Manusia
5 Psikologi Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Jangan Sampai Dibutakan Cinta!
6 Psikologi Cinta Remaja, Cinta Adalah Rasa Kasih Sayang yang Kuat