SEWAKTU.com – Islam adalah agama yang penuh rahmat dan keilmuan. Banyak sekali pembelajaran yang Allah SWT berikan untuk dapat dipelajari oleh hambarnya.
Banyak orang-orang pandai jaman dahulu yang memanfaatkan kepandaiannya dan segala kebesaran milik Allah SWT yang ada di bumi ini, salah satunya Al Farabi.
Al Farabi adalah seorang ilmuwan muslim yang dikenal sebagai cendikiawan ilmu bahasa, filsafat serta logika.
Al Farabi memiliki nama asli Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Al-Ulzalagh Al Farabi ini dilahirkan di Wasij, sebuah desa di daerah Farab, Kazakhstan pada tahun 870 M (275 H).
Baca Juga: Cara Menonaktifkan Instagram Sementara dan Permanen
Melansir melalui detik, nama Al Farabi ini diambil dari daerah kelahirannya. Ayah dari Al Farabi ini adalah keturunan Persia pada Dinasti Samaniyyah yang merupakan seorang opsir.
Al Farabi dilahirkan pada kota yang terkenal dengan ilmu pengetahuannya.
Sejak kecil, ia sudah menjadi seorang anak yang rajin dan semangat untuk belajar. Bahkan ia sangat pandai dalam bertutur kata yang baik.
Hidup seorang Al Farabi ini memang ia kerahkan untuk belajar. Bersama Ibnu Suraj, ia belajar bahasa Arab. Dengan Abu Bisyr Mattius Ibn Yunus ia belajar filsafat dan logika.
Al Farabi juga sempat belajar filsafat dengan Alexandria, Yuhana Ibn Hailan yang mengajak dirinya untuk ke Konstantinopel dan menetap selama 8 tahun.
Al Farabi adalah orang yang sangat sederhana. Meski ia sudah diangkat sebagai ilmuwan dan ulama di istana di Damaskus, tidak membuat dirinya menjadi sombong dan angkuh.
Ia tetap memilih untuk hidup dalam kesederhanaan dan jauh dari material.
Al Farabi mendapatkan julukan “Guru Kedua” setelah Aristoteles.