Di bulan Ramadhan, sebagian kita berpuasa sebulan penuh, tetapi tidak sholat atau sholatnya bolong-bolong.
Ketika datang Iduladha, yang malas sholat pun ikut berqurban.
Yang punya rezeki banyak, rajin sedekah dalam keadaan meremehkan sholat.
Bahkan ada yang menyatakan, “Yang penting saya sudah berbuat baik, sering bantu orang.” Padahal orang yang menyatakan seperti ini adalah orang yang kurang dalam memperhatikan sholat.
Kita akan lihat bagaimana kedudukan sholat dalam Islam agar kita semakin sadar akan pentingnya sholat sehingga bisa terus menjaganya.
Pertama, sholat adalah tiangnya Islam.
Dalam hadits Mu’adz radhiyallahu ‘anhu disebutkan,
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ
“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah sholat, dan puncak perkaranya adalah jihad.” (HR. At-Tirmiżī no. 2616, hasan).
Yang namanya tiang suatu bangunan jika ambruk, maka ambruk pula bangunan tersebut. Sama halnya pula dengan bangunan Islam.
Kedua, sholat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab.
Amalan seseorang bisa dinilai baik buruknya dinilai dari sholatnya.
Baca Juga: Wisata Kuliner Bengkulu Terfavorit, Asyik Untuk Dikunjungi loh
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
” إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya. Apabila sholatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila sholatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari sholat wajibnya, Allah Tabaraka wa Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut terdapat amalan sholat sunnah?’ Maka sholat sunnah tersebut akan menyempurnakan sholat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”
Dalam riwayat lain, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu Daud, no. 864; Ahmad, 2:425; Hakim, 1:262; Al-Baihaqi, 2:386. Al-Hakim mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).
Artikel Terkait
Naskah Khutbah Jumat 2022: Hikmah di Balik Turunnya Hujan
Contoh Naskah Singkat Khutbah Jumat: Ujian Membawa Berkah
Contoh Naskah Khutbah Jumat: Bersyukur, Nikmat Allah Tak Terbatas
Contoh Naskah Khutbah Jumat: Dua Amalan Ini Bisa Jadi Pembuka Pintu Surga
Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat: Mencari Rezeki yang Halal