Anjing dapat memiliki makna simbolis, artinya sifat keji manusia mencemari pikiran atau ruang spiritual manusia.
Jadi, menurut Imam Al Ghazali, ruang yang perlu dibersihkan adalah semua kualitas keji pikiran manusia.
Kebersihan internal menentukan apakah malaikat yang membawa segala bentuk rahmat yang baik bersedia untuk berhenti dan tinggal di antara mereka.
Islam membolehkan memelihara anjing, tetapi..
Baca Juga: Apakah Mie Gacoan Haram? Kenapa Belum Dapat Sertifikasi Halal MUI? Ternyata Mengandung...
Allah SWT menciptakan hewan untuk membantu manusia hidup. Begitu juga anjing. Para ulama telah menggambarkan 'illah (alasan hukum) berupa manfaat berinteraksi dengan anjing (Ibn Bathal, XI:379), dikutip dalam Muhammadiyah.
Anjing dapat digunakan jika ada kepentingan tertentu yang sah. Oleh karena itu, beberapa ulama kemudian menerapkannya pada fungsi anjing lainnya, seperti anjing penjaga (al-Mahalla, IX: 13, Fath al-Bari, VII: 171) dan sebagai hewan pelacak.
Meski begitu, Nabi SAW membatasi kepemilikan anjing.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنِ اتَّخَذَ كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ صَيْدٍ أَوْ زَرْعٍ انْتَقَصَ مِنْ أَجْرِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ [رواه مسلم وأبو داود].
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa memelihara anjing, kecuali yang menjaga ternak, berburu dan bertani, maka pahalanya akan berkurang setiap hari sebanyak satu qirath.” [HR Muslim dan Abu Dawud]
Demikian penjelasan syarat dan resiko memelihara anjing dalam islam menurut Imam Al Ghazali. Semoga membantu.***
Artikel Terkait
Ciri Rumah yang tidak Dimasuki Malaikat Dalam Islam, Jangan Sampai Rezekimu Seret
Ceramah Buya Yahya: Hukum Hormat ke Bendera Merah Putih Dalam Islam
Ustadz Khalid Basalamah Sebut Lakukan Hubungan Intim dengan Melihat Video 18 Plus Dilarang Dalam Islam!
3 Bahaya Akan Mengancam Kamu Jika Melakukan Hubungan Intim Saat Haid, Dalam Islam Bahkan Dosa Besar