Jokowi kerap dianggap hanya sebagai petugas partai, bukan sebagai kepala negara dan pemerintahan.
Jokowi diketahui bertemu dengan Prabowo Subianto, ketua umum Gerindra, beberapa hari sebelum Prabowo mengumumkan Gibran sebagai calon wakil presidennya.
Meskipun Gibran membantah bahwa pertemuannya dengan Prabowo hanya sebatas makan malam, tetapi hal ini menunjukkan bahwa Jokowi dan putranya tidak menghargai hubungan politik yang sudah terjalin dengan PDIP.
PDIP dihadapkan pada dilema politik. Meskipun merasa kecewa dengan sikap Jokowi, mereka enggan mengambil tindakan tegas karena takut kehilangan kursi di kabinet.
Sementara itu, Jokowi dan Gibran tampaknya membiarkan PDIP kalah, sambil sesekali menjadi oposisi internal terhadap pemerintah.
Tantangan besar kini dihadapi oleh PDIP dalam menentukan sikap politik terhadap Jokowi.
Apakah mereka akan mengambil langkah tegas atau tetap berpegang pada manfaat politik yang bisa diperoleh dari hubungan politik mereka dengan Jokowi? Kita tunggu saja keputusan yang akan diambil oleh PDIP dalam waktu dekat.
Artikel Terkait
BANGKITNYA INDONESIA DI MATA DUNIA! 10 Megaproyek yang Diresmikan Era Presiden SBY Hingga Era Jokowi
Sendi Ferdiansyah Sekpri Iriana Jokowi Maju Pilwalkot Bogor 2024, Warganet: Gak Sekalian Pembantunya Jadi Walikota?
SAKIT HATI JOKOWI TERBAYARKAN! Inilah Ucapan Megawati Dianggap Blunder Bikin Jokowi Berubah
AKIBAT MEGA TERLALU SOMBONG! Bongkar Awal Keretakan Jokowi Vs PDI Perjuangan Megawati
Dari Desa, Jadi Tak Terkalahkan Seperti Saat Ini! Karir Politik Jokowi, King Maker PILPRES Indonesia