Demi Mengurangi Angka Stunting, Dinkes Bogor Fokus Perkuat Posyandu dan Layanan Primer

Dalam layanan kesehatannya, kader Posyandu bersama petugas kesehatan melakukan skrining kesehatan, deteksi faktor risiko, dan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).

Kader juga memantau pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil sebagai langkah pencegahan stunting sejak dini.

Posyandu melaksanakan Hari Buka Posyandu setiap bulan dengan lima langkah pelayanan, termasuk penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pencatatan status gizi, pemberian imunisasi, dan edukasi kesehatan.

Selain itu, di Kota Bogor, Posyandu menambah dua langkah tambahan, yaitu intervensi sensitif dari sektor non-kesehatan dan ketahanan keluarga, yang mencakup pemenuhan jaminan sosial, pembinaan keluarga berisiko, hingga layanan konselor psikolog.

Baca Juga: Inilah Daftar Kementerian Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto

Strategi Kolaboratif dalam Penurunan Stunting

Pemerintah Kota Bogor juga menerapkan strategi konvergensi multisektor dalam mempercepat penurunan stunting.

Hal ini dilakukan melalui pendekatan Continuum of Care yang berfokus pada pencegahan sejak 1000 hari pertama kehidupan (HPK) serta penanganan balita yang sudah terdeteksi mengalami stunting.

Dalam rangka menciptakan Generasi Emas 2045, masyarakat Kota Bogor diimbau untuk aktif memanfaatkan layanan Posyandu guna mendukung kesehatan anak-anak dan ibu hamil.

Posyandu terus menjadi garda terdepan dalam penanggulangan stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.***