Rusia Luncurkan ICBM ke Ukraina: Serangan Rudal Balistik Antar-Benua Tanpa Hulu Ledak Nuklir

- Senin, 25 November 2024 | 13:39 WIB
Rudal Oreshnik jenis ICBM. Rusia kerahkan peluru kendali antarbenua Serang Ukraina, Kamis, 21 Nopember 2024, taneggapi serangan Ukraina gunakan rudal butan Amerika Serikat dań Inggris, Selasa, 19 Nopember 2024. (Russia Today)
Rudal Oreshnik jenis ICBM. Rusia kerahkan peluru kendali antarbenua Serang Ukraina, Kamis, 21 Nopember 2024, taneggapi serangan Ukraina gunakan rudal butan Amerika Serikat dań Inggris, Selasa, 19 Nopember 2024. (Russia Today)

SEWAKTU.com -- Dalam perkembangan yang mengejutkan, Rusia untuk pertama kalinya meluncurkan rudal balistik antar-benua (ICBM) dalam konflik militernya dengan Ukraina.

Serangan ini dianggap sebagai langkah eskalasi serius, mengingat ICBM umumnya dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir dan menjadi simbol kekuatan strategis.  

Menurut Angkatan Udara Ukraina, rudal yang ditembakkan dari wilayah Astrakhan, Rusia, ini melesat sejauh lebih dari 700 kilometer menuju targetnya di Dnipro, Ukraina tengah.

Baca Juga: Pedangdut Inul Daratista DItipu Karyawan Sendiri, 1 Mobil dan 3 BPKB Dibawa Kabur Office Boy

Dengan kecepatan luar biasa, rudal tersebut mencapai sasarannya dalam waktu kurang dari lima menit. Intelijen Ukraina mengidentifikasi rudal itu sebagai RS-26 Rubezh, ICBM berbahan bakar padat yang pertama kali diuji coba pada 2012.  

Rudal RS-26 memiliki panjang sekitar 12 meter, berat 36 ton, dan mampu membawa hulu ledak nuklir hingga 800 kilogram.

Namun, dalam serangan ini, rudal tersebut dilaporkan tidak dilengkapi hulu ledak nuklir, sehingga dampak kehancuran yang terjadi relatif terbatas.  

Baca Juga: Mantan Istri Riri Fairus Buka Sudah Ikhlas Lepas Pernikahan Ayus dan Nissa Sabyan

Pihak Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa serangan rudal ini menargetkan perusahaan dan infrastruktur penting di Dnipro.

Gubernur setempat menyatakan bahwa serangan tersebut mengakibatkan kerusakan pada sebuah fasilitas industri dan memicu kebakaran besar.

Meski demikian, informasi detail mengenai kerugian dan korban belum diungkap secara resmi.  

Baca Juga: Hanif Faisol Minta Pemulihan Tanah Terkontaminasi Minyak PT Chevron di Siak Selesai Dalam Dua Tahun

Aliansi NATO dan Komando Eropa Amerika Serikat hingga saat ini belum memberikan pernyataan terkait insiden ini.

Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi penggunaan ICBM pertama dalam peperangan modern yang menggunakan hulu ledak konvensional, bukan nuklir.  

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X