Video Sekolah Rusak di Kapuas Jadi Viral, Siswa Tetap Belajar di Tengah Ancaman Bangunan Ambruk

- Rabu, 23 Juli 2025 | 16:24 WIB
Foto - kondisi memprihatinkan sebuah Sekolah Dasar yang berada di Desa Palangkau Baru, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.  (Foto/Tiktok - kapuas.bumantara)
Foto - kondisi memprihatinkan sebuah Sekolah Dasar yang berada di Desa Palangkau Baru, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. (Foto/Tiktok - kapuas.bumantara)

SEWAKTU.com - Sebuah video yang dibagikan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) menarik perhatian publik di media sosial. Rekaman berdurasi dua menit itu memperlihatkan kondisi memprihatinkan sebuah Sekolah Dasar yang berada di Desa Palangkau Baru, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Meski bangunan sekolah tampak hampir roboh, kegiatan pembelajaran masih tetap dilangsungkan di sana.

Gedung sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman untuk menimba ilmu, justru menghadirkan pemandangan yang mencemaskan. Tampak dinding-dinding yang mulai miring, atap yang berlubang serta lapuk, dan lantai yang sudah mengalami kerusakan cukup parah. Sejumlah ruang kelas bahkan telah ditinggalkan karena dinilai tidak lagi aman digunakan, baik bagi siswa maupun guru.

Namun demikian, semangat anak-anak untuk terus belajar tidak surut sedikit pun. Dalam video tersebut, para siswa tetap mengikuti pelajaran dengan tertib, duduk di ruang kelas seadanya dan menyimak pelajaran dengan penuh perhatian. Mereka tampak terbiasa dengan kondisi bangunan yang tidak layak. Sebuah narasi dalam video itu menggambarkan situasi dengan kalimat, “Anak-anak gigih belajar meskipun terancam reruntuhan. Mereka tidak menyerah, meskipun tempat ini hampir tidak layak disebut sekolah.”

Baca Juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Terbitkan SE Pendidikan Gapura Panca Waluya, Fokus pada Karakter dan Moralitas Siswa

Unggahan tersebut dibagikan melalui akun TikTok @kapuas.bumantara, dan dalam waktu singkat menyebar ke berbagai platform media sosial serta grup percakapan masyarakat. Publik pun menanggapi dengan beragam reaksi. Banyak warganet yang mengungkapkan keprihatinan dan keterkejutannya, mengingat kondisi tersebut masih terjadi di tengah berbagai program pembangunan yang dicanangkan pemerintah.

Sejumlah komentar mempertanyakan arah kebijakan pemerintah terkait prioritas pembangunan, terutama di sektor pendidikan dasar. Ada pula yang menyayangkan kurangnya perhatian terhadap sekolah-sekolah di wilayah pelosok. Sebagian besar masyarakat mendesak agar pihak terkait segera memberikan solusi dan memastikan bahwa anak-anak dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan layak.

Pemkab Kapuas Klarifikasi, Klaim Gedung Baru Sudah Selesai Dibangun

Menanggapi ramainya perhatian publik akibat video tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas, Usis I Sangkai, memberikan klarifikasi bahwa bangunan yang terlihat dalam video merupakan gedung lama yang sudah tidak termasuk aset yang akan difungsikan. Ia menyebutkan bahwa pemerintah daerah telah menyediakan gedung baru sebagai pengganti sekolah tersebut.

Baca Juga: Hadiri Seminar Pendidikan di UPI, Wakil Wali Kota Bandung Ajak Guru Niatkan Profesi Sebagai Jalan Ibadah

"Itu bangunan lama, dan akan segera dihapus dari aset karena gedung baru sudah selesai dibangun," ujar Usis dalam keterangan resminya.

Kendati demikian, belum ada penjelasan pasti mengapa siswa masih terpaksa belajar di gedung yang sudah rusak parah, padahal gedung baru diklaim telah selesai dibangun. Ketidaksesuaian antara kondisi di lapangan dan pernyataan resmi pemerintah ini menjadi bahan perbincangan yang ramai dibahas oleh masyarakat, terutama di media sosial.

Situasi ini menyoroti pentingnya pengawasan terhadap penyediaan dan pemanfaatan sarana pendidikan, khususnya di daerah terpencil. Keberadaan bangunan sekolah yang tidak layak pakai namun masih digunakan, menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap distribusi fasilitas pendidikan.

Baca Juga: Kak Seto Apresiasi Program Pendidikan Bela Negara untuk Pelajar: Ramah Anak dan Penuh Nilai Pancasila

Sebagai informasi, saat ini Kabupaten Kapuas menjadi lokasi kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa KKN dari UGM. Sebanyak 57 mahasiswa diterjunkan ke dua kecamatan, yakni Kapuas Murung dan Dadahup, untuk menjalankan program selama 50 hari. Di Kapuas Murung sendiri, terdapat 30 mahasiswa yang terdiri dari 22 mahasiswi dan 8 mahasiswa dari berbagai jurusan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Candra Cahya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X