‘’Tentunya ada pengangguran yang tercipta dari kebijakkan reduksi angkot ini,’’ katanya.
Pihaknya mengakui ada solusi dari Pemkot terkait pengemudi angkot yang direduksi tersebut menjadi supir Biskita.
Sayangnya para sopir ini terkendala teknis dari persyaratan administrasi supir Biskita yakni harus SIM B1.
“Sebagian kecil sopir angkot yang direduksi ini lolos administrasi, SIM-nya jadi B1, tapi sebagian besar belum mampu atau bisa mengupgrade menjadi SIM B1. Nah, mereka ini Pemkot melalui Transpakuan bisa bekerja di bengkel Biskita atau bagian lain yang memungkin bekerja di Biskita,’’ katanya.***
Artikel Terkait
Gegara Candaan Bom, Penumpang Lion Air Rute Jakarta–Medan Diturunkan Usai Bikin Panik
Viral Komunitas “Teriak Bersama” di Chicago, Jadi Pelampiasan Emosi dan Stres Warga
Harga Sembako Stabil, Pemkot Bogor BerhasilKendalikan Inflasi Lewat Pasar Murah dan Pasokan Aman
Anak-anak di Kota Bogor Berkomentar, Dari Sekolah Sampai Kawasan Bebas Rokok
SIAP PAK Meluncur, Digitalisasi Keprotokolan untuk Tingkatkan Pelayanan Publik di Kota Bogor