SEWAKTU.com - Voice of America (VOA), lembaga penyiaran internasional yang berada di bawah pemerintah Amerika Serikat, resmi menghentikan seluruh aktivitasnya. Sejak Sabtu (15/3/2025), para pegawai menerima surat pemberhentian, termasuk reporter, staf redaksi, hingga jajaran manajer senior.
Suasana perpisahan terasa emosional. Karyawan diberikan sedikit waktu untuk mengosongkan meja kerja dan membawa barang pribadi mereka. Dalam hitungan satu jam, ruang redaksi yang selama puluhan tahun menjadi pusat pemberitaan internasional itu pun lengang.
Bagi sebagian besar pegawai, momen tersebut menjadi akhir perjalanan panjang bersama VOA. Setelah lebih dari delapan dekade mengudara, untuk pertama kalinya dalam sejarah, lembaga penyiaran yang dikenal sebagai corong informasi global itu kini berhenti beroperasi.
Baca Juga: Donald Trump Tarik Amerika Serikat dari Perjanjian Iklim Paris, Dinilai Tidak Adil dan Sepihak
Penutupan VOA tidak lepas dari kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ia menilai arah redaksi lembaga penyiaran tersebut terlalu berseberangan dengan pemerintahannya, bahkan dianggap bersifat keras dan radikal.
Dampaknya sangat besar. Lebih dari 1.300 orang kehilangan pekerjaan, di mana sekitar 1.000 di antaranya merupakan jurnalis aktif. Banyak karyawan sudah berstatus dirumahkan selama berbulan-bulan sebelum pengumuman resmi tentang pemutusan hubungan kerja mereka.
Berakhirnya perjalanan VOA menjadi catatan penting dalam sejarah media internasional. Kehadiran yang selama ini menjadi salah satu sumber informasi dunia kini hanya meninggalkan kenangan, sementara para jurnalisnya harus menghadapi kenyataan pahit di tengah perubahan besar industri media.
Baca Juga: Seruan Tenang Jangan Tersulut Emosi Pasca Penembakan Donald Trump saat Kampanye
Artikel Terkait
Donald Trump Siap Sambut Telepon dari Presiden Prabowo, Janji Kunjungi Indonesia
Prabowo Telfon Donald Trump Ucapkan Selamat
Iran Tegas Melawan Israel, tetapi Siap Berunding dengan Donald Trump
Belum Temui Kesekapakatan, Presiden AS Donald Trump Tunda Larangan TikTok di Amerika Serikat Hingga 5 April
Donald Trump Tarik Amerika Serikat dari Perjanjian Iklim Paris, Dinilai Tidak Adil dan Sepihak