SEWAKTU.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan keputusan kontroversial untuk menarik Amerika Serikat dari perjanjian iklim Paris, sebuah langkah yang dianggap sebagai pukulan besar terhadap upaya global melawan pemanasan global.
Dalam pernyataan resminya, Trump menyebut perjanjian iklim Paris sebagai kebijakan "tidak adil dan sepihak" yang merugikan kepentingan nasional Amerika Serikat.
Surat resmi pemberitahuan keputusan ini telah dikirimkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tetapi proses penarikan diri secara hukum akan memakan waktu hingga satu tahun.
Baca Juga: Makan Korban Jiwa, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Akan Cari Solusi untuk Tambang Emas Ilegal di Cigudeg
"Saya segera menarik diri dari perjanjian iklim Paris yang tidak adil," ujar Trump, seperti dikutip Sewaktu.com dari CBSNews, Selasa (21/1).
Perjanjian iklim Paris, yang dirancang pada 2015, bertujuan menekan peningkatan suhu global tidak lebih dari 2,7 derajat Fahrenheit (1,5 derajat Celsius) di atas tingkat pra-industri.
Meski tidak mengikat secara hukum, perjanjian ini mengandalkan komitmen sukarela dari negara-negara peserta untuk menurunkan emisi karbon.
Sebelumnya, pemerintahan Joe Biden menetapkan target ambisius menurunkan emisi gas rumah kaca AS hingga lebih dari 60% pada 2035.
Namun, keputusan Trump berpotensi menghambat target ini dan memperlemah komitmen global terhadap pengurangan emisi.
Sebagai salah satu negara penyumbang polusi karbon terbesar, Amerika Serikat memiliki peran krusial dalam mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim.
Penarikan diri dari perjanjian ini tidak hanya menimbulkan kritik dari komunitas internasional tetapi juga menjauhkan AS dari sekutu-sekutu utamanya yang masih berkomitmen pada agenda lingkungan.
Keputusan ini juga datang di tengah tenggat waktu bagi negara-negara peserta perjanjian Paris untuk mengajukan rencana pengurangan emisi yang lebih ketat pada Februari 2025.
Baca Juga: Aktor Aji Yusman Jual Mainan Anak di Instagram, Warganet Turut Semangati Agar Laris Manis
Artikel Terkait
Kebijakan Kontroversial Donald Trump saat menjabat Presiden AS
Donald Trump Siap Sambut Telepon dari Presiden Prabowo, Janji Kunjungi Indonesia
Prabowo Telfon Donald Trump Ucapkan Selamat
Kemenangan Trump Memicu Rencana Aneksasi Israel di Tepi Barat, Langkah Baru Menuju Kedaulatan Penuh
Iran Tegas Melawan Israel, tetapi Siap Berunding dengan Donald Trump
Belum Temui Kesekapakatan, Presiden AS Donald Trump Tunda Larangan TikTok di Amerika Serikat Hingga 5 April