SEWAKTU.com - OpenAI, perusahaan pembuat ChatGPT, telah memperluas ekosistemnya dengan membeli Statsig, sebuah perusahaan rintisan yang fokus pada analisis dan pengujian produk. Akuisisi ini senilai 1,1 miliar dolar AS (sekitar 18 triliun rupiah) dan dilakukan melalui pertukaran saham. Ini menjadi salah satu akuisisi terbesar yang pernah dilakukan oleh OpenAI.
Didirikan pada tahun 2021, Statsig menawarkan platform yang memungkinkan para pengembang untuk menguji fitur dan menganalisis kinerja produk. Layanan ini, yang sudah digunakan oleh OpenAI, membantu pengembang melakukan A/B testing, menandai fitur-fitur baru, dan memantau produk secara langsung. Dengan mengakuisisi Statsig, OpenAI bertujuan untuk memperkuat lini bisnis aplikasi mereka, tidak hanya berfokus pada penelitian AI.
Teknologi eksperimen yang dimiliki Statsig diyakini dapat membantu OpenAI meluncurkan fitur-fitur baru pada produk mereka, seperti ChatGPT, Codex, dan aplikasi bisnis lainnya, dengan lebih cepat. bersaing lebih ketat dengan kompetitor besar seperti Google, Anthropic, dan Meta, yang juga sedang mengembangkan ekosistem aplikasi berbasis kecerdasan buatan.
Baca Juga: BUMD di Kota Malang Luncurkan Chatbot AI Berbahasa Jawa dan Madura untuk Layani Pelanggan 24 Jam
Perubahan Kepemimpinan dan Rencana Masa Depan
Vijaye Raji, yang merupakan pendiri dan CEO Statsig, akan menduduki jabatan Chief Technology Officer (CTO) di divisi Aplikasi OpenAI. Ia akan melapor langsung kepada Fidji Simo. Pengalaman Raji dalam pengembangan produk konsumen dan bisnis diharapkan dapat mempercepat pembuatan aplikasi AI yang lebih aman dan bermanfaat.
OpenAI menargetkan akuisisi ini akan membantu perusahaan merilis produk lebih cepat, memberdayakan pengguna, dan mendukung inovasi bagi para pengembang. Meskipun telah diakuisisi, Statsig akan tetap beroperasi secara mandiri dari kantornya di Seattle. Semua karyawannya akan resmi bergabung dengan OpenAI setelah kesepakatan tersebut disetujui oleh regulator.
Peningkatan Nilai Perusahaan dan Akuisisi Lainnya
Akuisisi Statsig ini merupakan bagian dari serangkaian langkah akuisisi besar yang dilakukan OpenAI tahun ini. Sebelumnya, pada bulan Juli, OpenAI menyelesaikan akuisisi startup perangkat AI milik mantan kepala desain Apple, Jony Ive, senilai $6,5 miliar. Rencana akuisisi lain, yaitu startup coding AI Windsurf senilai $3 miliar, sempat muncul namun akhirnya dibatalkan.
Baca Juga: Sam Altman Ingatkan AS Soal Pesatnya AI China, OpenAI Luncurkan Model Open-Weight
Nilai OpenAI terus meroket. Awal tahun ini, perusahaan berhasil mengumpulkan dana $40 miliar, yang menaikkan valuasinya menjadi $300 miliar (hampir Rp5.000 triliun). Jika rencana penjualan saham oleh karyawan kepada investor lain berhasil, nilai OpenAI diperkirakan dapat mencapai $500 miliar (sekitar Rp8.221 triliun).
Artikel Terkait
Meta Rekrut Mantan Pakar Apple, Perkuat Tim AI Superintelligence dengan Investasi Jumbo
XLSMART Gelar BRAVO 500 SUMMIT, Forum Strategis AI dan Keamanan Siber untuk Ratusan Perusahaan di Indonesia
Wamen Ekraf Dorong Pembentukan "Laskar AI" demi Masa Depan Teknologi Nasional
Mark Zuckerberg Serius Pimpin Era AI, Investasi Triliunan untuk SDM dan Infrastruktur
Google Luncurkan Genie 3, Teknologi AI Inovatif untuk Ciptakan Dunia Virtual 3D Hanya dari Teks