Tak hanya dari kalangan santri, warganet pun ramai mengecam tayangan Xpose Trans7. Dalam waktu singkat, unggahan di akun resmi Trans7 dibanjiri belasan ribu komentar protes. Tagar #BoikotTrans7 pun menggema di berbagai platform media sosial.
Beberapa tokoh santri seperti Romzi Ahmad, Ulinnuha Lazulfaa, serta akun komunitas seperti Santri Keren, NU Garis Lucu, dan Cahpondok, ikut membagikan unggahan dari AIS Nusantara. Mereka menuntut permintaan maaf terbuka dari CT Corp dan Trans7 dalam waktu 1x24 jam.
Selain itu, komunitas santri juga meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) turun tangan dengan memberikan teguran keras terhadap tayangan yang dianggap mengabaikan etika jurnalistik dan tanggung jawab kultural terhadap komunitas pesantren.
Kasus ini kembali menegaskan pentingnya sensitivitas media terhadap nilai budaya dan agama di tengah masyarakat Indonesia yang plural. Kebebasan berekspresi memang dijamin, namun tetap perlu diimbangi dengan tanggung jawab moral dan etika penyiaran.
Bagi LBH Ansor, langkah hukum bukan sekadar bentuk perlawanan, tetapi upaya menjaga marwah ulama serta mendidik publik agar lebih kritis terhadap tayangan yang tidak berimbang.***
Artikel Terkait
Utang Kereta Cepat Tak Akan Gunakan APBN, Begini Kata Mensesneg dan Menkeu
Semarak HUT ke-80 TNI, Ribuan Warga Antusias Ikuti Bogor 10K Siliwangi Run
Hadiri Rakornas TPAKD, Jaro Ade Dukung Penguatan Ekonomi Daerah Lewat Akses Keuangan Inklusif
Bupati Bogor Dukung PMI Perkuat Layanan Kemanusiaan dan Kejar Akreditasi Unit Transfusi Darah
Final Dramatis AXIS Nation Cup 2025, SMK Nusantara Jakarta dan SMAN 2 Mojokerto Rebut Gelar Juara
Tak Kalah Ganteng dari Sang Suami, Ini Deretan Mantan Pacar Amanda Manopo Sebelum Menikah dengan Kenny Austin
Dulu Dukung Menantu, Andre Rosiade Tegur Timnas Indonesia Usai Gagal Lolos ke Piala Dunia