Di ruang sidang, Kerry terlihat tenang. Ia mendengarkan satu per satu dakwaan yang dibacakan jaksa. Kuasa hukumnya sempat menyela, menyebut bahwa semua kerja sama bisnis itu telah melalui prosedur yang sah dan sesuai kebutuhan operasional.
Nama-nama lain juga muncul yaitu Dimas Werhaspati, Gading Ramadhan Joedo, dan beberapa pejabat Pertamina.
Sidang ini menjadi awal dari proses panjang yang akan menentukan arah karier, reputasi, bahkan masa depan seorang anak pengusaha minyak.
Kasus Muhammad Kerry Adrianto Riza tidak hanya soal angka dan kontrak. Ini tentang bagaimana sistem industri migas Indonesia masih bergulat dengan integritas.
Dari kapal hingga terminal, dari dokumen hingga keputusan, semua memperlihatkan pola lama yang berulang kolaborasi antara kekuasaan dan keuntungan.
Namun, ada sisi lain yang juga layak dicatat, bahwa di balik nama besar, selalu ada individu yang mencoba membuktikan dirinya, meski akhirnya terjerat dalam sistem yang sama.
Kerry kini menjadi simbol paradoks itu antara kesempatan dan jebakan dalam bisnis energi nasional.
Apakah Muhammad Kerry Adrianto Riza hanya pelaku tunggal di bawah bayangan sang ayah, atau bagian dari jaringan yang lebih luas?***
Artikel Terkait
Sudah Cerai Tapi Masih Akur! Ini Deretan Artis yang Masih Dekat dan Sering Bareng dengan Mantan
Bukan Villa Lagi! Lesti Kejora Bikin Rizky Billar Kelimpungan Saat Ngidam Ini
Dulu Hidup Glamor dan Jauh dari Agama, Celine Evangelista Akui Hidupnya Berubah 180 Derajat Setelah Masuk Islam
LBH Ansor Kediri Kecam Tayangan Trans7 yang Lecehkan Kiai
Lecehkan KH Anwar Manshur, Tayangan Xpose Trans7 Tuai Kecaman Warganet di Media Sosial
LBH Ansor Kediri Siapkan Langkah Hukum untuk Trans7, Usai Tayangan Xpose yang Lecehkan Kiai
Suara Santri Menggema, LBH Ansor Tegur Soal Tayangan Xpose di Trans7