SEWAKTU.com – Kamis sore (16/10/2025) itu, suasana di kantor PSSI terasa lebih tenang dari biasanya. Tak ada sorak, tak ada konferensi panjang. Hanya sebuah pernyataan resmi yang menandai berakhirnya era singkat Patrick Kluivert di kursi pelatih kepala Timnas Indonesia.
Keputusan itu disampaikan lugas: kedua pihak sepakat mengakhiri kerja sama lewat mekanisme mutual termination.
Ringkas, tapi penuh makna dan pertanyaan besar, ke mana arah Timnas Indonesia setelah ini?
Baca Juga: PSSI Putus Kontrak Patrick Kluivert, Tiga Sosok Ini Cocok jadi Kandidat Pelatih Pengganti
Dua Tahun yang Tak Pernah Selesai
Ketika PSSI memperkenalkan Kluivert awal tahun 2024, publik menyambut dengan antusiasme tinggi. Nama besar sang legenda Belanda dianggap membawa harapan baru bagi sepak bola Indonesia.
Namun, waktu berjalan cepat. Hanya setahun lebih sedikit, kerja sama itu kini berakhir bahkan sebelum mencapai separuh jalan kontrak dua tahun yang disepakati.
"Kesepakatan ini ditandatangani antara PSSI dan para pihak di tim kepelatihan,” tulis federasi dalam rilis resminya.
Tak hanya Kluivert, seluruh jajaran staf pelatih seperti Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, hingga Frank van Kempen ikut mengakhiri masa tugas.
Baca Juga: Drama Panas Kursi Pelatih Timnas Indonesia, Dari Shin Tae-yong Kini ke Patrick Kluivert
Di balik pernyataan singkat itu, publik membaca banyak hal: mungkin soal hasil, mungkin soal arah, atau mungkin soal komunikasi. Yang jelas, kursi pelatih Garuda kembali kosong dan spekulasi pun langsung membara.
Publik Bicara, Tiga Nama Muncul
Di media sosial, diskusi berlangsung cepat dan tak terhenti. Dalam hitungan jam setelah pengumuman, tiga nama muncul sebagai kandidat kuat pelatih baru Timnas Indonesia seperti Shin Tae-yong, Jesus Casas, dan Timur Kapadze.
Tantangan Besar PSSI
Artikel Terkait
Rudy Susmanto Siapkan Strategi Hadapi Defisit 2026, Targetkan 28.500 Pekerjaan Baru lewat Program MBG
Cegah Penyebaran Chikungunya, Pemkab Bogor Lakukan Deteksi Dini dan Pengawasan Lingkungan
Bupati Bogor Tekankan Percepatan Pemenuhan Dokumen MCP KPK, Target Rampung 100 Persen Akhir Oktober
Empat Kali Tersandung Kasus Narkoba, Ammar Zoni Dikirim ke Lapas Nusakambangan Super Maximum
Jatuh Bangun Ammar Zoni, Dari Bintang Sinetron Ternama, Kini Mendekam di Nusakambangan
Ammar Zoni Terancam Hukuman Mati, Kejari: Maksimal Penjara Seumur Hidup atau Pidana Mati
Kisah Kelam Ammar Zoni: Dari Panggung Sinetron ke Sel Super Maximum Nusakambangan