Sejak usia 12 tahun, Anom muda sudah belajar dunia pedalangan dan menguasai pakem-pakem klasik hingga mampu menampilkan pertunjukan yang memikat penonton dari berbagai daerah.
Karya dan dedikasinya menjadikan Ki Anom Suroto sebagai salah satu ikon kebudayaan Jawa. Ia tak hanya menghibur, tetapi juga menjaga warisan leluhur agar tetap lestari di tengah arus modernisasi.
Banyak dalang muda meneladani sosoknya, termasuk Bayu Aji Pemungkas, cucunya yang kini juga aktif dalam dunia pedalangan.
Kini, kepergian Ki Anom Suroto meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar, rekan sesama seniman, dan seluruh pecinta budaya Jawa.
Namun, karya dan petuahnya akan selalu hidup dalam setiap sabetan wayang dan tembang yang berkumandang di panggung-panggung tanah air.***
Artikel Terkait
Delapan Tahun Bersama, Isu Perceraian Raisa dan Hamish Daud Guncang Media Sosial
Mengapa Publik Begitu Terpukul dengan Isu Perceraian Raisa dan Hamish Daud?
Mau Liburan ke Borobudur? Ini 7 Hotel Terbaik di Magelang 2025, Murah, Nyaman, Fasilitas Lengkap!
Tempat Menginap Nyaman di Magelang, Dari Budget Hemat Sampai Mewah Ada Disini!
Mau Staycation di Magelang? Ini Pilihan Hotel Terbaiknya!
Hari Santri 2025, Bupati Bogor Ajak Santri Kuasai Ilmu, Akhlak, dan Teknologi
Dari Budaya Sunda, Dedi Mulyadi Ajak Masyarakat Rawat Toleransi dan Etika