Usai Bertemu Presiden Brasil, Prabowo Subianto Akan Tambahkan Bahasa Portugis ke Dunia Pendidikan di Indonesia

Presiden Lula da Silva menyambut baik keputusan tersebut dan menilai kebijakan itu akan mempererat hubungan kedua negara.

Dalam pernyataannya, Lula berharap kerja sama Indonesia-Brasil dapat memberi manfaat luas bagi masyarakat kedua negara.

"Saya berharap selama pertemuan ini, kita dapat menjamin keuntungan politik, ekonomi, sosial, dan sains bagi rakyat Indonesia dan rakyat Brasil,” kata Lula.

Ia menambahkan, hubungan kedua negara perlu terus diperkuat tidak hanya lewat ekonomi, tetapi juga lewat pertukaran budaya dan pendidikan.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Hapus Tunggakan 24 Bulan, Siapa yang Dapat Pemutihan?

Menuju Diplomasi Pendidikan Global

Kebijakan pengajaran bahasa Portugis di Indonesia dipandang sebagai bagian dari strategi diplomasi pendidikan yang lebih luas.

Langkah ini membuka peluang kerja sama riset, pertukaran mahasiswa, dan pelatihan tenaga pendidik dengan universitas-universitas di Brasil dan negara-negara berbahasa Portugis lainnya.

Beberapa pengamat menilai keputusan ini juga menunjukkan arah baru diplomasi Indonesia yang menempatkan pendidikan sebagai jembatan persahabatan internasional.

Baca Juga: Saat Anak Terbaring Lemas Karena Influenza A, Ini yang Perlu Kita Sadari

"Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tapi juga simbol kerja sama antarbangsa,” ujar pengamat hubungan internasional dari CSIS, Bayu Rahmanto.

"Langkah ini bisa memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang terbuka dan siap berkolaborasi di tingkat global,” lanjutnya.

Pertemuan Prabowo-Lula di Istana Merdeka bukan sekadar seremoni diplomatik, melainkan tonggak baru hubungan Indonesia-Brasil yang kini merambah dunia pendidikan.

Dari meja perundingan ke ruang kelas, kerja sama dua negara ini menandai babak baru bagi pendidikan Indonesia menuju panggung global.***