Perkelahian singkat pun pecah. Nanang menusuk perut kiri Sandy dua kali, lalu menghujamkan pisau ke kepala, dada, pelipis, dan leher korban.
Sandy sempat berusaha melarikan diri, namun kembali diserang di bagian punggung hingga akhirnya terjatuh bersimbah darah.
Baca Juga: Rahasia Bukalapak Cetak Laba Triliunan di Tahun 2025 di Tengah Efisiensi Besar
Upaya Penyelamatan yang Sia-sia
Warga sekitar yang mendengar jeritan segera berlari menolong dan membawa Sandy ke RS Harapan Mulya.
Karena fasilitas medis terbatas, korban kemudian dirujuk ke RS Cileungsi. Namun nyawa Sandy tak tertolong ia dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit.
Pelarian Sang Pelaku
Usai kejadian, Nanang melarikan diri ke Kabupaten Karawang. Ia berpindah-pindah menumpang truk dan mematikan ponsel agar tak terlacak. Demi mengelabui petugas, Nanang bahkan mencukur rambut gimbal khasnya.
Baca Juga: Generasi Muda Menunda Nikah, Ini Data Lengkap Penurunan Pernikahan di Indonesia!
Pelariannya hanya bertahan tiga hari. Pada Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 10.45 WIB, polisi berhasil menangkapnya di Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Karawang.
Penangkapan itu menutup pelarian pendek Nanang setelah tragedi berdarah di Cibarusah.
Kini, Nanang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Sidang putusan dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat di Pengadilan Negeri Cikarang.
Publik pun menanti, apakah hakim akan mengabulkan tuntutan 15 tahun penjara dari jaksa, atau menjatuhkan vonis yang berbeda.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa amukan sesaat dapat menghancurkan dua kehidupan sekaligus korban yang kehilangan nyawa, dan pelaku yang kehilangan masa depan.***
Artikel Terkait
Rahasia Bukalapak Cetak Laba Triliunan di Tahun 2025 di Tengah Efisiensi Besar
Bukalapak Bangkit di Akhir 2025, Kombinasi Efisiensi dan Cuan Investasi Jadi Kunci Utama!
AQUA Tegaskan Komitmen Produksi Air Mineral Berkualitas dari Alam Indonesia
Ayah Jerome Polin Kritis, Sang YouTuber Mohon Doa, "Tuhan tolong Papa"
Jerome Polin Ungkap Kondisi Ayahnya yang Kritis
Mohon Doa untuk Sang Ayah yang Sakit Parah, Jerome Polin: Tuhan Tolong, Aku Percaya Engkau Sanggup
Angka Pernikahan di Indonesia Turun Drastis, Apa yang Sebenarnya Terjadi?