Kurangi Beban ke TPA, Aplikasi NGUPAHAN Permudah Layanan Publik hingga Pelosok

- Kamis, 20 November 2025 | 15:45 WIB
Pemkab Bogor menjelaskan peran aplikasi NGUPAHAN sebagai solusi digital bagi wilayah Kabupaten Bogor yang luas kepada tim validasi IGA 2025. (Foto/Diskominfo Kabupaten Bogor.)
Pemkab Bogor menjelaskan peran aplikasi NGUPAHAN sebagai solusi digital bagi wilayah Kabupaten Bogor yang luas kepada tim validasi IGA 2025. (Foto/Diskominfo Kabupaten Bogor.)

SEWAKTU.com — Pemkab Bogor menegaskan bahwa aplikasi NGUPAHAN menjadi terobosan digital yang efektif dalam mengatasi tantangan layanan publik di wilayah yang sangat luas.

Pesan tersebut disampaikan Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, saat menerima tim validasi Innovative Government Award (IGA) 2025 dari Kemendagri dan Kemenko Polhukam di Dinas Ketahanan Pangan, Cibinong, Selasa (18/11/2025).

Kabupaten Bogor, dengan jumlah penduduk sekitar 6 juta jiwa dan rentang kendali wilayah yang kerap lebih jauh daripada jarak ke Bandung, dituntut menghadirkan inovasi pelayanan publik yang mampu menjangkau masyarakat secara cepat dan merata.

Aplikasi NGUPAHAN dinilai mampu menjawab tantangan tersebut melalui sistem pengelolaan sampah makanan berbasis digital yang dapat digunakan di seluruh wilayah, termasuk daerah pelosok.

Baca Juga: Pemkab Bogor Tunjukkan Konsistensi Inovasi ke Tim IGA, NGUPAHAN dan SiGardaMas Tegaskan Layanan Publik Inovatif

Sekda Ajat menegaskan bahwa inovasi seperti NGUPAHAN bukan hanya sebatas persiapan untuk kompetisi, tetapi bagian dari kehidupan pelayanan publik sehari-hari.

“Kami tidak melakukan persiapan khusus, karena keseharian kami memang seperti ini. Semua berjalan alamiah. Inovasi bukan hanya dibuat untuk lomba, tetapi karena memang dibutuhkan masyarakat,” ujar Ajat.

Ia menjelaskan bahwa kondisi geografis Kabupaten Bogor membuat inovasi digital menjadi kebutuhan mendesak.

NGUPAHAN, dengan konsep Ngabagi, Ngubah, Ngurai Sampah Makanan, memberikan kemudahan masyarakat dalam mengelola sisa makanan, melakukan pemilahan, dan mengurangi beban pengangkutan hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Rentang kendali Kabupaten Bogor ini sangat luas. Kadang pergi ke titik tertentu bisa lebih jauh daripada ke Bandung. Karena itu, aplikasi NGUPAHAN sangat membantu, terutama bagi daerah-daerah pelosok,” jelasnya.

Baca Juga: Inovasi Taman B2SA Kembangkan Edukasi Pangan Berkelanjutan, Kini Diterapkan di 40 Kecamatan

Dalam kunjungan tersebut, tim validasi juga melihat dampak integrasi antara NGUPAHAN dan inovasi Taman B2SA, yang kini telah diterapkan di 40 kecamatan sebagai model edukasi pangan berkelanjutan.

Inovasi terintegrasi ini berkontribusi pada keberhasilan Kabupaten Bogor menekan food waste menjadi hanya 4 persen dari total sampah domestik.

“Alhamdulillah, sampah makanan yang masuk ke TPA hanya 4 persen. Ini menunjukkan perubahan perilaku masyarakat mulai terbentuk dan kolaborasi antar-perangkat daerah berjalan efektif,” kata Ajat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Fajri Ramadhan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X