“Edukasi di keluarga, lingkungan sekolah yang responsif, serta partisipasi masyarakat adalah pilar penting dalam menciptakan lingkungan yang aman untuk anak-anak,” jelasnya.
Sementara itu, Evie Dewi Susantiany, narasumber lain, menyoroti pentingnya komunikasi positif dalam keluarga.
Ia menyarankan penerapan musyawarah, empati, dan penghindaran disiplin berbasis kekerasan sebagai langkah pencegahan.
“Perempuan korban kekerasan perlu segera melapor ke lembaga anti-KDRT, mencari dukungan keluarga, dan berkonsultasi dengan ahli jika masalah telah memengaruhi kesehatan mental. Sedangkan untuk anak korban, penting untuk memvalidasi emosi mereka dan memberikan pendidikan berbasis nilai-nilai moral,” ujar Evie.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi awal dari kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat dalam mencegah tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Bandung.***