SEWAKTU.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi tekanan ekonomi global, termasuk dampak kebijakan tarif ekspor yang diberlakukan oleh negara tujuan utama seperti Amerika Serikat.
Dalam kunjungannya ke Kota Sukabumi, Kamis (10/4), Dedi menyebut bahwa salah satu strategi utama adalah mengkonsolidasikan seluruh industri ekspor di Jawa Barat, terutama yang berorientasi pasar Amerika.
"Kita sudah menyiapkan strategi, salah satunya dengan mengkonsolidasikan seluruh industri di Jawa Barat, terutama yang mengekspor ke Amerika," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Libur Lebaran, Dedi Mulyadi Minta Pengelola Wisata Persiapkan Kemanan Maksimal
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengumumkan sejumlah kebijakan insentif pada pekan depan.
Insentif ini dirancang untuk meringankan beban biaya produksi pelaku industri, sekaligus menjaga daya saing sektor manufaktur di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu.
"Pemerintah juga harus membuka berbagai insentif untuk meringankan beban produksi. Banyak opsi yang akan kita umumkan minggu depan," tambah Dedi.
Baca Juga: Tak Hanya Administratif, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Minta Pemprov Jabar Bekerja Taktis
Selain insentif fiskal, Dedi juga menekankan pentingnya perluasan pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional sebagai alternatif dari pasar Amerika.
Ia menilai potensi pasar Indonesia masih sangat luas dan terbuka, hanya membutuhkan upaya diplomasi dan negosiasi dagang yang lebih agresif.
"Pasar kita ini terbuka dan luas. Negosiasinya harus dilakukan agar produk-produk kita tetap bisa bersaing," tegasnya.
Langkah-langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi dan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menjaga keberlangsungan dunia usaha serta stabilitas lapangan kerja, di tengah tekanan ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan proteksionisme sejumlah negara. (ADV)