news

Jaga Stabilitas Harga dan Daya Beli Warga, Pemkot Bandung Kembali Gelar Gerakan Pangan Murah

Rabu, 9 Juli 2025 | 18:45 WIB
Wakil Wali Kota Bandung Erwin saat meninjau langsung kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Jalan Griya Asri RT 01, RW 04, Kecamatan Ujungberung, Rabu, 9 Juli 2025. (Foto/Humas Kota Bandung.)

SEWAKTU.com — Pemerintah Kota Bandung kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kondisi ekonomi masyarakat dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di kawasan Jalan Griya Asri, RT 01 RW 04, Kecamatan Ujungberung, Rabu, 9 Juli 2025.

Program ini hadir sebagai salah satu strategi dalam menjaga daya beli masyarakat serta menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, turun langsung ke lokasi kegiatan untuk memastikan pelaksanaan program berjalan baik.

Ia menegaskan, GPM bukan hanya program distribusi pangan biasa, tetapi merupakan upaya konkret Pemkot Bandung dalam memastikan akses pangan yang terjangkau dan merata, sekaligus mencegah kepanikan publik dalam menghadapi dinamika harga pasar.

Baca Juga: Jaga Semangat Nasionalisme, Rudy Susmanto Instruksikan Pemutaran Lagu Indonesia Raya Setiap Hari

“GPM ini hadir untuk menjaga kestabilan harga, membantu daya beli masyarakat, dan mencegah panic buying. Kami ingin masyarakat tenang karena ketersediaan bahan pokok insyaallah aman,” kata Erwin dalam tinjauannya.

Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi wadah kolaborasi berbagai pihak, termasuk pelaku distribusi pangan, dalam memangkas rantai pasok yang selama ini dinilai terlalu panjang.

Dengan pemangkasan tersebut, harga jual kepada masyarakat bisa ditekan agar lebih murah dibandingkan harga pasar.

“Melalui GPM, rantai distribusi yang panjang kita potong. Bukan untuk menggantikan pasar, tapi jadi penyeimbang. Program ini akan terus kami hadirkan secara rutin di seluruh kecamatan,” jelasnya.

Baca Juga: Bencana Longsor Putus Akses Warga, Pemkot Bandung Prioritaskan Perbaikan Kirmir Sungai Cicaheum

Berdasarkan pemantauan Humas Pemkot Bandung, kegiatan ini disambut antusias oleh warga setempat.

Meski begitu, pembelian tetap terkendali dan dilakukan sesuai kebutuhan. Tidak tampak aksi borong yang berlebihan di lokasi kegiatan.

“Ini menjadi sinyal positif, bahwa warga memiliki kepercayaan terhadap ketersediaan dan kestabilan bahan pokok yang dijaga pemerintah,” tambah Erwin.

Ia pun berharap program ini tidak hanya meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup warga Bandung.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB