“Mudah-mudahan dengan hadirnya program seperti ini, warga senantiasa diberi kelapangan rezeki, kecukupan, dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya,” ujarnya.
GPM juga diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan dan memperluas akses gizi, yang secara tidak langsung ikut mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bandung.
Di sisi lain, program ini diharapkan menjadi salah satu langkah strategis dalam menekan laju inflasi daerah.
Manfaat langsung dari pelaksanaan GPM meliputi stabilisasi harga kebutuhan pokok, pemberian akses pangan terjangkau kepada masyarakat, pemangkasan jalur distribusi yang tidak efisien, hingga peningkatan ketahanan pangan di tingkat lokal.
Pemkot Bandung memastikan bahwa GPM akan terus diperluas dan dievaluasi secara berkala.
Upaya sinergi dengan berbagai stakeholder juga akan ditingkatkan guna menjamin keberlanjutan dan efektivitas program ini di seluruh 30 kecamatan di Kota Bandung. (ADV)
Artikel Terkait
Wali Kota Bandung Sampaikan Raperda Perubahan APBD 2025, Belanja Daerah Naik 7 Persen
Wali Kota Bandung Tinjau Program Rutilahu Buddha Tzu Chi, Optimis Dorong Pemulihan Ekonomi Lewat Gotong Royong
Perkuat Komitmen Ketertiban Kota, Pemkot Bandung Bentuk Satgas Antipremanisme diĀ Setiap Kecamatan
Wali Kota Bandung Jawab Pandangan DPRD soal Perubahan APBD 2025: Fokus PAD, Infrastruktur, dan Ekonomi Kreatif
Beri Dukungan Penuh, Wali Kota Farhan Dorong Industri Gim Kota Bandung Menuju Ekosistem Terstruktur
Upaya Atasi Kemacetan, Wali Kota Bandung Dorong Perombakan Total Sistem Trayek Angkot