SEWAKTU.com - Sebuah insiden kekerasan yang melibatkan petugas keamanan dan seorang pengemudi ojek online (ojol) terjadi di kawasan perumahan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Minggu (13/7/2025). Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @lbj_jakarta pada Senin (14/7/2025).
Dalam rekaman video tersebut, tampak seorang sekuriti bersitegang dengan seorang pengemudi ojol lantaran sang pengemudi menolak menyerahkan kartu tanda penduduk (KTP) saat hendak masuk ke area perumahan. Pengemudi ojol itu menyatakan bahwa KTP merupakan dokumen pribadi dan memilih untuk tidak menunjukkannya.
Menanggapi penolakan tersebut, petugas keamanan kemudian menyarankan agar pengemudi ojol tersebut di lain waktu membawa fotokopi KTP daripada menunjukkan yang asli. "Nanti gini aja, nanti pas itu takutnya Abang ketinggalan, Abang print KTP Abang, nanti ngasihnya yang print, jangan yang aslinya," ujar salah satu sekuriti sebagaimana terdengar dalam video tersebut.
Baca Juga: Kapan Tapera Akan Berlaku? Siap-siap Potong Gaji Potong 3 Persen, Ojol dan Kurir Wajib Ikutan!
Namun situasi berubah panas ketika seorang sekuriti lain datang dan menunjukkan sikap agresif. Tanpa banyak bicara, ia meminta pengemudi ojol turun dari motornya, lalu memukul kaca helm yang dikenakan pengemudi hingga pecah. Tindakan itu memicu kemarahan sang ojol yang langsung mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
“Gila, helm gue dirusakin sama sekuriti, kacau, udah kekerasan, udah main fisik. Gue laporin lu. Serem banget ini. Parah, helm gue rusak, sekuritinya sok jagoan,” ujar pengemudi ojol tersebut dengan nada kesal dalam video yang sama.
Korban dalam insiden tersebut diketahui bernama Aprinaldi (27). Ia menjelaskan bahwa keributan bermula ketika dirinya hendak mengantarkan pesanan makanan ke dalam kawasan perumahan tersebut. Namun, karena tidak membawa KTP, ia sempat dilarang masuk oleh pihak sekuriti.
Baca Juga: Ojol dan Kurir Termasuk, BP Tapera Wajibkan Iuran untuk Pekerja Mandiri
Situasi makin memanas ketika salah satu sekuriti secara verbal menyebut Aprinaldi dengan kata-kata tak pantas. Ia merasa tersinggung ketika disebut "Fir’aun" hanya karena tidak membawa KTP. "Dia ngatain saya Fir’aun gara-gara tidak bawa KTP. Gimana enggak sakit hati? Cuma karena itu aja saya disamakan dengan Fir’aun,” tuturnya.
Aprinaldi sempat berdebat dengan petugas keamanan di lokasi. Saat itu, atasan dari pihak sekuriti sempat mencoba menenangkan suasana dan memberikan penjelasan. Namun secara tiba-tiba, seorang sekuriti lainnya justru melayangkan pukulan yang mengenai helm milik Aprinaldi hingga pecah.
Akibat kejadian ini, Aprinaldi menyatakan dirinya akan melaporkan tindakan kekerasan tersebut ke pihak kepolisian sebagai bentuk upaya hukum atas insiden yang dialaminya.
Baca Juga: Viral Video Driver Ojol Ludahi Calon Penumpang Wanita, Kesal Gegara Pesanan Dibatalkan
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak manajemen perumahan maupun dari pihak kepolisian terkait penanganan kasus tersebut. Video kejadian ini terus menyebar luas dan memicu beragam komentar dari warganet yang mengecam tindakan represif oleh petugas keamanan terhadap warga sipil.