Apakah kita terlalu cepat menilai sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi sosial kita? Ataukah kita memang terbiasa mengukur cinta dari hal-hal yang kasat mata?
Pernikahan ini mengingatkan bahwa cinta tidak selalu hadir dalam bentuk yang ideal menurut masyarakat. Kadang, ia datang di waktu yang tak terduga dan kepada orang yang tak pernah kita sangka.
Belajar dari Kisah Tarman & Shela
Dunia boleh menilai, tapi cinta tak selalu butuh pembelaan. Mungkin, dalam kesunyian setelah viralnya berita ini, Tarman dan Shela sedang tertawa kecil sambil memulai hidup baru mereka.
Bukan karena uang, bukan karena sensasi tapi karena mereka berani memilih. Dan keberanian itu, pada akhirnya, adalah bentuk cinta paling tulus yang bisa diajarkan kepada kita semua.***