Apakah kita terlalu cepat menilai sesuatu yang tidak sesuai ekspektasi sosial kita? Ataukah kita memang terbiasa mengukur cinta dari hal-hal yang kasat mata?
Pernikahan ini mengingatkan bahwa cinta tidak selalu hadir dalam bentuk yang ideal menurut masyarakat. Kadang, ia datang di waktu yang tak terduga dan kepada orang yang tak pernah kita sangka.
Belajar dari Kisah Tarman & Shela
Dunia boleh menilai, tapi cinta tak selalu butuh pembelaan. Mungkin, dalam kesunyian setelah viralnya berita ini, Tarman dan Shela sedang tertawa kecil sambil memulai hidup baru mereka.
Bukan karena uang, bukan karena sensasi tapi karena mereka berani memilih. Dan keberanian itu, pada akhirnya, adalah bentuk cinta paling tulus yang bisa diajarkan kepada kita semua.***
Artikel Terkait
Dari Galau Berujung Kematian, Tragedi Dina Oktaviani Gegerkan Karawang
Kisah Dina Oktaviani dan Wajah Gelap Relasi Kuasa di Tempat Kerja
Belajar dari Kasus Dina Oktaviani: Saat Rasa Percaya Jadi Senjata Paling Berbahaya
Pemkab Bogor Pastikan Puskesmas Citeureup Segera Diperbaiki Pascakebakaran, Sekda Ajat: Masyarakat Tetap Harus Dilayani
Dua Koridor Biskita Transpakuan Kembali Beroperasi, Dedie Rachim: Transportasi Layak untuk Warga Bogor
Mewakili Kabupaten Bekasi, RSUD Cabangbungin Raih Juara Nasional di Ajang Seva Paramahita Award 2025
Kabupaten Bekasi Masuk Daftar Wilayah Program PSEL Nasional, Ade Kunang Pastikan Persiapan Mulai Tahun Depan