“Harapan saya, orang tidak lagi menggunakan sisi-sisi sensitif seperti agama atau suku untuk kepentingan politik jangka pendek. Itu merusak peradaban jangka panjang,” tegasnya.
Acara Talkshow Dialog Peradaban 2025 yang mengusung tema “Aksi Nyata: Dari Dialog ke Kolaborasi” turut dihadiri oleh akademisi, tokoh lintas agama, dan perwakilan masyarakat.
Dalam forum tersebut, seluruh peserta sepakat bahwa penguatan nilai-nilai adab, etika, dan kebijaksanaan lokal menjadi kunci utama dalam membangun bangsa yang toleran, berbudaya, dan berkeadaban. (ADV)