SEWAKTU.com — PT XLSMART Telecom Sejahtera (XLSMART), melalui brand AXIS, kembali menunjukkan komitmen pada praktik keberlanjutan dengan menerapkan konsep Zero Waste to Landfill pada penyelenggaraan AXIS Nation Cup 2025.
Kolaborasi bersama Waste4Change ini memastikan seluruh sampah dari rangkaian kegiatan turnamen dikelola secara bertanggung jawab tanpa ada yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Penerapan konsep tersebut menjadi kelanjutan dari keberhasilan yang pernah dicapai saat perayaan HUT ke-28 XL Axiata pada tahun sebelumnya.
Di bawah entitas baru, upaya keberlanjutan kini dijalankan lebih luas dan terintegrasi, termasuk melalui program Waste Management di kantor XLSMART yang mengajak seluruh karyawan membiasakan pemilahan sampah organik, anorganik, dan plastik.
Baca Juga: XLSMART Catat Pertumbuhan Double Digit pada Q3 2025 Berkat Integrasi Pasca Merger
AXIS Nation Cup 2025 diikuti oleh 1.735 tim futsal pelajar dari 40 kota, dengan jumlah penonton yang menembus 300.000 orang sejak babak penyisihan hingga final di Istora Senayan, Jakarta. Skala besar tersebut menjadi pembuktian bahwa praktik keberlanjutan tetap dapat berjalan seiring dengan antusiasme peserta dan penonton.
Group Head Corporate Communications & Sustainability XLSMART, Reza Mirza, menegaskan bahwa konsep Zero Waste to Landfill bukan sekadar standar operasional, tetapi bentuk tanggung jawab lingkungan.
“Melalui AXIS Nation Cup 2025, kami ingin menunjukkan bahwa sebuah event besar tidak harus identik dengan timbunan sampah,” ujar Reza.
Ia menambahkan bahwa konsep tersebut sekaligus menjadi sarana edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, sejalan dengan purpose perusahaan ‘We Connect Every Indonesian for a Better Life’.
Reza menuturkan bahwa budaya sadar lingkungan diinternalisasikan melalui kebiasaan memilah sampah di kantor hingga penerapan standar keberlanjutan pada setiap penyelenggaraan acara.
Ia berharap pola pikir tersebut dapat terbawa ke kehidupan sehari-hari oleh peserta, penonton, maupun pihak yang terlibat.
Selama pelaksanaan turnamen, tim pengelola mencatat total sampah sekitar 4.200 kilogram. Sampah tersebut dipilah dan diolah dengan berbagai skema.
Sebanyak 34,8 persen berhasil didaur ulang, mencakup gelas, logam, plastik, dan kertas.