Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf angkat suara terkait rencana pembukaan seleksi P3K 2022 pada minggu ketiga September.
Dede Yusuf menyarankan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud Ristek) agar menunda seleksi P3K Guru 2022 atau seleksi PPPK Guru tahap 3.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini mengatakan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau P3K Guru gelombang 1 dan 2 yang dilaksanakan pada 2021 lalu masih menyisakan banyak masalah.
Masalah itu harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum membuka seleksi P3K Guru 2022 atau seleksi PPPK Guru tahap 3.
Dede Yusuf secara khusus menyoroti masalah guru honorer yang telah lulus passing grade (PG) pada seleksi PPPK gelombang 1 dan 2.
Menurutnya, banyak guru lulus PG 2021 yang belum mendapatkan formasi PPPK. Ada pula yang formasinya sudah tersedia, tetapi tidak diusulkan oleh pemerintah daerahnya karena keterbatasan anggaran.
Hingga sekarang, kata Dede Yusuf, persoalan yang dihadapi guru lulus PG belum selesai.
“Karena itu, Komisi X meminta selesaikan terlebih dahulu pada posisi PG 1 PG 2, baru membuka seleksi kembali,” tegas Dede Yusuf, dikutip Sewaktu.com dari Pojoksatu.id, Jumat 1 September 2022.
Politisi Partai Demokrat itu mengingatkan masalah akan semakin menumpuk jika pemeritah atau Kemendikbud Ristek ngotot membuka kembali pendaftaran P3K.
Dijelaskan Dede Yusuf, membuka seleksi P3K 2022 sama saja dengan menumpuk persoalan PG 1 dan 2 yang hingga sekarang tak kunjung menemukan solusi.
“Karena kalau itu belum selesai, membuka (seleksi) sama saja, berarti agak mandek lagi. Kenapa mandek? Karena kan lowongan yang tersedia masih banyak, sekitar 400 ribu lebih,” tandas Dede Yusuf.
Diketahui, jumlah guru lulus PG yang belum mendapatkan formasi sebanyak 193.954 orang. Pemerintah berjanji akan mengangkat mereka pada seleksi PPPK Guru 2022 tanpa harus dites lagi. ***