Baca Juga: Masih Ada Kuota 497 Ribu Penerima BLT Subsidi Upah BSU Desember 2021, Jangan Sampai Ketinggalan!
Kemudian, dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menjelaskan, keberadaan angin kencang berkorelasi langsung terhadap kemunginan adanya gelombang tinggi.
"Kita perlu ketahui bersama, gelombang tinggi itu pembangkit utamanya adalah angin yang kencang," ucap Eko.
Eko menyebitkan, sifat angin yakni bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Huawei Matebook 14s, Laptop Tipis Dengan Desain Mewah
"Ketika pusat tekanan rendah itu ada di sebuah perairan, angin dari segala penjuru akan mengarah ke sana," tambahnya.
Dikatakan, selain menimbulkan bibit siklon di pusat tekanan rendah, angin yang bertiup juga akan menyebabkan gelombang tinggi di wilayah perairan yang dilaluinya.
Karena itu, masyarakat diminta selalu waspada akan banyaknya potensi ancaman bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi pada akhir hingga awal tahun nanti.
Baca Juga: Masih Ada Kuota 497 Ribu Penerima BLT Subsidi Upah BSU Desember 2021, Jangan Sampai Ketinggalan!
Harus diketahui, bencana hidrometeorologi adalah bencana yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai parameternya.
Bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi di Indonesia antara lain:
- Banjir
- Tanah Longsor
- Kekeringan Angin
- puting beliung, dan
- Gelombang tinggi***
Artikel Terkait
Waspada Bencana Akibat La Nina, BMKG Sebutkan Daerah yang Akan Terdampak
Fenomena Langka Di Langit Ibu Kota, BMKG: Itu Fenomena Biasa
Waspada! Akhir November, 13 Wilayah di Jawa Barat Berpotensi Alami Banjir Bandang
Kepala BMKG Peringatkan Potensi Tsunami Setinggi 8 Meter Di Cilegon, Banten
BMKG Rilis 10 Wilayah di Indonesia yang Paling Sering Diguncang Gempa Sepanjang Tahun 2021