"Makanya harus ditanya mana buktinya yang membuat tidak nyaman. Bayangan saya kelihatan tidak seperti yang disampaikan persepsinya seperti itu. Seperti di sini kan saya akhiri 'Matur Suksma' saya ke Aceh saya bilang 'Teurimong Geunaseh' kan begitu, saya ke Jogja kemarin bilang 'Matur Nuwun' Pak Sultan dan sebagainya, itu kan malah keren," imbuh Ridwan Kamil.
RK mau insiden seperti ini tidak menimbulkan perbedaan sebagai perdebatan. Melainkan daripada itu, melihatnya dari sisi keberagaman dan sebagai kekayaan bahasa daerah di Indonesia.
"Kita ini terbagi dua dalam melihat perbedaan, ada yang melihat perbedaan itu sebagai kekayaan, sebagai rahmat. Saya berharap mayoritas kita melihat perbedaan seperti itu. Ada yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian. Itu yang harus kita lawan," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Setelah Penangkapan Rahmat Effendi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Berikan Arahan Kepada ASN Bekasi
Arteria Dahlan Dihujat Lagi, Gegara Perkara Kepala Kejaksaan Bicara Pakai Bahasa Sunda saat Rapat
Arteria Dahlan Gak Terima Kejati Pakai Bahasa Sunda saat Rapat, Ridwan Kamil: Nusantara Kaya Perbedaan
Video Arteria Dahlan Minta Kejati Dipecat karena Rapat Pakai Bahasa Sunda Bikin Orang Ketakutan
Ridwan Kamil Siap Maju di Pilpres 2024, Tinggal Tunggu Kendaraan Politik Warna Apa