Perawat dan Warganet Patungan Bantu Guru Honorer yang Ngamen di Pasar, Washington Dapat Rp 31 Juta

Sewaktu.com - Seorang guru honorer ngamen di pasar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ia terpaksa 'menjual suara' agar bisa bertahan hidup.

Aksi guru honorer ngamen di pasar direkam oleh mantan muridnya sendiri. Ia sedih melihat pria tua yang pernah mendidiknya di sekolah kini ngamen di pasar.

Ia menyebut gurunya itu sudah 30 tahun mengabdi sebagai guru honorer. Namun tak kunjung diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca Juga: Guru Honorer Ngamen Kepergok Mantan Muridnya, 30 Tahun Mengabdi tapi Gak Jadi PNS, Warganet Mewek

Ia membagikan video guru honorer tersebut saat ngamen di pasar. Video itu pun langsung viral.

Belakangan diketahui guru honor itu bernama Washington. Namanya sama seperti ibu kota negara adidaya, Amerika Serikat. Namun dia hidup melarat.

Wasington mengaku terpaksa ngamen di pasar agar bisa bertahan hidup.

Baca Juga: Identitas Guru Honorer Ngamen di Pasar Terungkap, Namanya Seperti Ibu Kota Negara Adidaya, Washington

Wasington ternyata sudah pensiun. Namun dia tidak mendapatkan uang pensiunan.

Sebelum mengamen di pasar, Wasington sempat ditawari mengajar di salah satu SMP negeri dengan bayaran Rp 150 ribu.

“Saya dibayar Rp 150 ribu, tapi sekolah itu sekarang dijual jadi perumahan,” ucap Washignton dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga: Washington, Guru Honorer yang Kepergok Muridnya Ngamen di Pasar Dapat Motor dan Uang Tunai Rp 10 Juta

Video Washington ngamen di pasar membuat warganet sedih. Warganet meminta pemerintah lebih memperhatikan nasib guru yang terkenal dengan slogan pahlawan tanpa tanda jasa.

Perawat Peduli Indonesia (PPI) pun turun tangan. PPI melakukan penggalangan dana untuk membantu Wasington.